Bangkok | EGINDO.co – Pihak berwenang Thailand mengatakan pada Kamis (5 Januari) bahwa pelancong dari China dapat memasuki negara itu tanpa tes virus corona pra-keberangkatan, berharap kepulangan mereka akan menjadi upaya untuk pemulihan sektor pariwisata negara itu.
China telah mengalami lonjakan infeksi dan rumah sakit serta krematoriumnya telah kebanjiran setelah Beijing bulan lalu melonggarkan pembatasan ketat.
Amerika Serikat, Kanada, Jepang, dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang telah memberlakukan aturan baru yang mewajibkan pelancong dari China untuk memberikan tes COVID-19 negatif karena kekhawatiran akan lonjakan kasus.
Tetapi pihak berwenang Thailand pada hari Kamis mengatakan semua negara harus diperlakukan sama.
“Thailand tidak mewajibkan hasil tes COVID-19 dari wisatawan dari negara mana pun,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul kepada wartawan, Kamis, setelah pertemuan antara pejabat kesehatan, pariwisata, dan transportasi.
China adalah sumber turis asing terbesar untuk Thailand sebelum pandemi, dengan hampir 11 juta kedatangan pada 2019, menurut data pemerintah.
Pariwisata menyumbang hampir 20 persen dari pendapatan nasional sebelum pandemi, dan pembatasan perbatasan yang ketat pada puncak krisis kesehatan berdampak buruk pada hotel, restoran, dan operator tur di seluruh negeri.
“Ini adalah kesempatan untuk memulihkan situasi ekonomi kita dan pulih dari kerugian yang kita derita selama hampir tiga tahun,” kata Anutin.
Tanes Petsuwan, wakil gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, mengatakan dia memperkirakan sekitar 60.000 warga negara China akan memasuki Thailand bulan ini dan jumlahnya terus meningkat.
“Kami mengharapkan wisatawan Tiongkok datang ke Thailand setelah Tahun Baru Imlek,” kata Menteri Pariwisata Pipat Ratchakitprakan.
Pada bulan Desember, Thailand mencatat 10 juta pengunjung internasionalnya untuk tahun 2022 – peningkatan besar dari 430.000 yang terlihat pada tahun 2021 tetapi masih jauh dari 40 juta kedatangan pada tahun 2019.
Pejabat Thailand memperkirakan sekitar 20 juta kedatangan pada tahun 2023, meskipun mereka yakin turis China dapat mendorong angka tersebut menjadi sekitar 25 juta.
Sumber : CNA/SL