Mersing | EGINDO.co – Pemerintah Malaysia tidak berniat mengumumkan darurat banjir untuk saat ini karena hanya distrik tertentu di beberapa negara bagian yang terkena dampak, kata Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, Sabtu (28/1).
Negara bagian Johor, Pahang, dan Sabah dilanda banjir di tengah hujan lebat yang terus menerus akibat musim timur laut.
Hampir 14.000 orang di tiga negara bagian berada di pusat bantuan banjir sementara, Bernama melaporkan pada Sabtu pagi, tetapi jumlah itu turun secara signifikan pada malam hari.
“Menurut saya darurat banjir tidak harus diumumkan karena hanya melibatkan negara bagian dan distrik tertentu. Panitia penanggulangan bencana negara telah melakukan langkah-langkah proaktif bersama dengan panitia penanggulangan bencana kabupaten,” kata Ahmad Zahid, yang juga Ketua Panitia Pusat Penanggulangan Bencana.
“Bantuan yang diberikan telah diberikan kepada semua kepala keluarga dan, pada saat yang sama, kami memiliki hal-hal lain yang perlu dilakukan, termasuk bantuan pasca banjir,” katanya dalam konferensi pers setelah mengunjungi pusat bantuan sementara di Mersing.
Ahmad Zahid yang juga Menteri Pembangunan Daerah dan Perdesaan menambahkan, pemerintah akan berupaya meningkatkan koordinasi antar lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan instansi terkait yang terlibat dalam penanganan pasca banjir.
Saat diminta mengomentari perkembangan politik sehari setelah partainya UMNO memecat mantan menteri kesehatan Khairy Jamaluddin dan menskors mantan menteri pertahanan Hishammuddin Hussein, Ahmad Zahid, yang merupakan presiden partai, mengatakan dia hanya akan menjawab pertanyaan terkait banjir.
“Ini konferensi pers soal banjir saja,” ujarnya seperti dikutip dari Star.
UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu), partai politik tertua Malaysia, mengeluarkan Khairy dan anggota dewan tertinggi Noh Omar pada hari Jumat karena melanggar aturan disiplin partai selama pemilihan umum baru-baru ini.
Itu terjadi setelah Ahmad Zahid mengatakan sehari sebelumnya bahwa partai tersebut akan menjalani “pembersihan massal” untuk menyingkirkan “penyabotase” dan mereka yang “menembak kaki mereka sendiri”.
Sumber : CNA/SL