Bangkok | EGINDO.co – Pihak berwenang Thailand sedang berusaha keras untuk menemukan sebuah tabung yang berisi bahan radioaktif berbahaya yang hilang dari sebuah pembangkit listrik, para pejabat mengatakan pada hari Selasa (14/3), dan memperingatkan adanya risiko kesehatan yang serius dari paparan langsung.
Staf di pembangkit listrik tenaga batu bara di Provinsi Prachinburi, sebelah timur Bangkok, menyadari bahwa tabung baja dengan panjang 30 cm dan lebar 13 cm itu hilang saat pemeriksaan rutin pada hari Jumat.
Pencarian akhir pekan gagal menemukan tabung seberat 25kg yang mengandung radioaktif tinggi Caesium-137, kata Kittiphan Chitpentham dari National Power Supply Public Company, yang memiliki pembangkit listrik tersebut.
Perusahaan tersebut percaya bahwa tabung tersebut mungkin telah jatuh dari dinding setinggi sekitar 18 meter beberapa hari sebelumnya.
Tes radiasi di pabrik menunjukkan bahwa radiasi tersebut telah dikeluarkan dari lokasi.
“Kami meminta orang-orang di daerah itu untuk membantu menemukannya,” kata Gubernur Prachinburi, Narong Nakornjinda, kepada AFP.
“Bahan radioaktif itu dalam kondisi tertutup dan terlindungi, tetapi jika seseorang membukanya dan terpapar bahan tersebut, bisa menyebabkan ruam dan luka bakar.”
Silinder yang hilang adalah bagian dari alat yang digunakan untuk mengukur tekanan uap di PLTN. Para pejabat belum mengatakan berapa banyak Caesium-137 yang ada di dalamnya.
Kantor Atom untuk Perdamaian – badan pemerintah Thailand yang bertanggung jawab atas penelitian nuklir – mengatakan bahwa pabrik tersebut menggunakan rekaman CCTV untuk mencoba mengidentifikasi siapa yang mengambil silinder tersebut, dan memperingatkan agar tidak membukanya.
“Jika seseorang memecahkan tabung tersebut, ketika Anda terpapar langsung dengan tabung tersebut, Anda dapat terpapar dengan risiko tinggi kanker dan penyakit serius, jadi tolong jangan merusak tabung tersebut,” kata Sekretaris Office of Atoms for Peace, Permsuk Sutchaphiwat.
Hilangnya tabung tersebut menyusul insiden di Australia di mana pihak berwenang mengatakan bahwa setelah pencarian selama dua minggu, mereka menemukan sebuah kapsul radioaktif kecil yang jatuh dari sebuah truk di jalan raya pedalaman terpencil pada pertengahan Januari lalu.
Sumber : CNA/SL