Tesla Lanjutkan Perekrutan Di China Setelah Ancaman PHK Musk

Elon Musk - Tesla
Elon Musk - Tesla

Shanghai | EGINDO.co – Tesla sedang melanjutkan acara perekrutan online di China pada Kamis (9 Juni) dan menambahkan dua lusin lowongan pekerjaan baru untuk negara itu, seminggu setelah Elon Musk mengancam PHK di pembuat mobil listrik dan mengatakan perusahaan itu “kelebihan staf” di beberapa daerah.

Tesla berencana untuk mengadakan acara secara online mulai dari jam 7 malam waktu Shanghai dan akan merekrut staf untuk peran “manufaktur pintar”, menurut sebuah posting online.

Tesla memiliki 224 lowongan saat ini di China untuk manajer dan insinyur di bawah kategori itu, menurut posting terpisah di akun WeChat-nya, 24 di antaranya baru diposting pada 9 Juni.

Di antara posisi yang ditempatkan adalah manajer dan insinyur untuk mengawasi pengoperasian mesin die casting 6.000 ton yang dikenal sebagai Giga Press, salah satu yang terbesar di dunia.

Baca Juga :  Penjualan Tesla EV Mendapatkan Momentum Di Australia

Tesla secara teratur mengadakan acara perekrutan semacam itu secara online di China, dengan yang terbaru diadakan pada bulan Mei untuk pekerja magang musim panas.

Pendapatan Tesla di China meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2021 dari tahun lalu, berkontribusi pada seperempat dari total pendapatan pembuat mobil AS.

Pabrik Shanghai, yang memproduksi Model 3 dan Model Y untuk penjualan dan ekspor domestik, memproduksi lebih dari setengah mobil yang dibuat tahun lalu dan Tesla juga berencana untuk memperluas pabrik.

Namun, produksi di pabrik itu sangat terpukul oleh penguncian COVID-19 selama dua bulan di Shanghai yang membuatnya berhenti bekerja selama 22 hari dan kemudian berjuang untuk kembali ke produksi penuh. Sebelum ini, Tesla telah merencanakan untuk meningkatkan produksi di pabrik menjadi 22.000 mobil seminggu pada pertengahan Mei.

Baca Juga :  Saham 2 Emiten Kertas Sinarmas Hari Ini Panen Bagi Investor

Musk, kepala eksekutif, mengatakan dalam email yang dilihat oleh Reuters pekan lalu bahwa dia memiliki “perasaan yang sangat buruk” tentang ekonomi dan perlu memotong 10 persen staf yang digaji di pembuat mobil listrik.

Dalam email lain kepada karyawan pada hari Jumat, Musk mengatakan Tesla akan mengurangi jumlah pegawai yang digaji sebesar 10 persen, karena telah menjadi “kelebihan staf di banyak bidang” tetapi menambahkan bahwa “jumlah pegawai per jam akan meningkat”.

Musk belum berkomentar secara khusus tentang kepegawaian di China.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :