Terlama Terpapar Covid-19, Hampir Setahun

Terpapar Covid-19
Terpapar Covid-19

Jakarta | EGINDO.co – Mungkin ini adalah yang terlama terpapar atau terinfeksi Coronavirus (Covid-19), hampir setahun. Seorang wanita pasien terinfeksi virus Corona selama hampir satu tahun.

Wanita yang terpapar Covid-19 ini masuk dalam kasus Covid-19 terlama yang pernah dilaporkan selama ini. Wanita yang terpapar Covid-19 itu pertama kali dirawat di National Institutes of Health (NIH) di Maryland akibat Covid-19 pada musim semi tahun 2020.

Dilaporoan seorang sanita berusia 47 tahun itu sebagaimana dikutip dari Science Magazine, menyebutkan terpapar atau terinfeksi berlanjut selama 335 hari. Dalam proses penanganan disebutkan bahwa hasil tes positif berulang kali. Kemudian gejala yang masih ada dan berulangkali membutuhkan oksigen.

Baca Juga :  Ukraina Mundur Dari Lysychansk, Rusia Klaim Kemenangan Besar

Hasil tesnya selalu menunjukkan positif dan tingkat virus dalam tubuh wanita itu selama berbulan-bulan setelah sejak awal terpapar atau terinfeksi Covid-19. Lalu pada Maret 2021 lalu tingkat virusnya masih ada tetapi menunjukkan penurunan.

Para peneliti membandingkan genom dari sampel yang dikumpulkan selama infeksi awal dengan yang lebih baru dan menemukan virusnya masih sama. “Dengan kata lain, pasien ini tidak terinfeksi ulang, tetapi terus menyimpan virus yang sama selama hampir satu tahun,” kata para penulis studi seperti dikutip dari Live Science, Sabtu (23/10/2021) kemarin.

Virus corona kemungkinan dapat bertahan begitu lama dalam tubuh wanita itu. Para peneliti menduga karena wanita itu memiliki sistem kekebalan yang terganggu akibat pengobatan limfoma atau kanker pada bagian sistem kekebalan. Wanita itu juga diobati dengan terapi sel CAR-T sekitar tiga tahun lalu yang melemahkan sistem kekebalannya dengan menghabiskan sebagian besar sel B atau sel sistem kekebalan yang membuat antibodi.

Baca Juga :  Pengawalan Dapat Berdampak Pada Perampasan Hak Orang Lain

Sementara itu ahli virologi molekuler di NIH sekaligus penulis studi, Elodie Ghedin mengatakan, kasus infeksi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah memberi gambaran tentang bagaimana virus menjelajahi ruang genetik. Dalam sampel virus corona dari pasien limfoma, para peneliti menemukan dua penghapusan genetik, satu di beberapa gen yang mengode protein spike atau pintu masuk virus Corona, dan lainnya.@

Bs/TimEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top