Jakarta | EGINDO.co – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Exploitasi Energi Indonesia Tbk (PT. EEI) dilaksanakan 1 Juli 2018, kemudian mengajukan laporan polisi Maret 2021. Hal ini menurut Advokat Hotman Paris Hutapea tak masuk akal.

Demikian pernyataan resmi yang diunggah Hotman Paris Hutapea ke akun Instagram pribadi, @hotmanparisofficial pada Selasa (16/3/2021) kemarin. Hotman mempertanyakan laporan yang disampaikan ke Bareskrim itu karena baru dibuat pada 2021. Pada hal, menurut Hotman bahwa, Andri telah mengetahui saham-sahamnya berkurang melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar pada 1 Juli 2018 lalu dan kala itu Andri hadir mengikuti RUPS yang digelar PT EEI secara langsung.

Berdasarkan hal itu kata Hotman, kliennya bakal menempuh jalur hukum untuk menjaga nama baik. Advokat Hotman Paris Hutapea  menjadi kuasa hukum dari Komisaris Utama PT Sinarmas, Indra Widjaya yang dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri atas tuduhan penggelapan, penipuan, hingga tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Hotman menyanggah semua tuduhan dalam laporan polisi itu “Indra Widjaya tidak ada kaitan apapun atas berkurangnya saham tersebut,” kata Hotman dalam pernyataannya di akun medsos tersebut, Selasa (16/3/2021) yang diunggah video di medsos itu diberi keterangan oleh Hotman sebagai, “Hak jawab Indra Widjaja (Sinar Mas).”

Sebagai informasi, seorang pengusaha asal Kota Solo, Andri Cahyadi melaporkan petinggi PT Sinarmas yakni Indra Widjaja ke Bareskrim Polri dengan Nomor LP/B/0165/III/2021/BARESKRIM tertanggal 10 Maret 2021, terkait dugaan penipuan. Sementara itu Government Relation PT Sinarmas, Ivo Rustandi mengatakan bahwa pihaknya menilai Indra Widjaja tidak ada hubungannya dengan perkara tersebut. “Kami sudah menerima berita tersebut, setahu saya masalah ini tidak ada hubungannya dengan Pak Indra Widaja,” katanya kepada media kemarin.@

Bs/TimEGINDO.co