Jakarta | EGINDO.co – Tiga desainer mengolah kain tenun hingga limbah menjadi gaun yang cantik dan elegan. Karya mereka ditampilkan di Indonesia Fashion Week 2019 pekan lalu. Mereka adalah Jarit x D.R.U, Jeanny Wang, dan Yurita Puji.
Jarit x D.R.U menampilkan koleksi bertema The Story of Love. Koleksi ditujukan untuk wanita Indonesia yang selalu ingin tampil anggun dan elegan tanpa meninggalkan kecintaan pada keunikan kekayaan wastra Nusantara.
Setiap helai Jarit yang dibuat di satu desa daerah Bantul Jawa Tengah, mempunyai cerita cinta, dari sejak mulai pembuatan kain sampai menjadi pakaian siap pakai.
D.R.U pearl jewelry mulai mengeluarkan koleksinya sejak Oktober 2015. Koleksinya terinspirasi dari keanekaragaman keindahan terumbu karang yang ada di dalam laut Indonesia. Meski menggunakan mutiara air tawar, namun karena dibuat dengan sentuhan cinta, menghasilkan koleksi cantik bergaya kekinian.
Jeany Wang yang sebelumnya lebih dikenal sebagai desainer aksesoris mutiara, menggelar rancangan bertajuk Habonaron Do Bona (bahasa daerah Simalungun) yang berarti Kebenaran itu adalah Pokok. Habonaron Do Bona adalah filosopi hidup orang Simalungun, yaitu suatu sikap, etika, perilaku dan ideologi yang berlandas atas kebenaran.
Terlihat kali ini ciri khas desain Jeany Wang yaitu bahan tenun yg dipadu padan dengan bahan lace/renda serta perpaduan aneka warna terang menjadikan busana Simalungun tersebut menjadi kelihatan lebih cantik di setiap suasana.
Sedangkan desainer Yurita Puji menampilkan koleksi eco fashion yang hadir di Indonesia sebagai wujud peduli lingkungan. Yurita menghadirkan koleksi dari bahan sisa plastik kemasan seperti pasta gigi dan minuman. Koleksi yang ditampilkan tersebut akan dipasarkan di Indonesia dan Amerika.
Semua koleksi didukung oleh PT Biomas Energy Abadi. Tidak hanya itu, koleksi yang ditampilkan merupakan kolaborasi dari designer, produsen, penjahit, dan pemulung/pengumpul bahan bekas.
Sumber: beritasatu