Jakarta | EGINDO.co – PT Kertas Kraft Aceh, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tempat Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) duhulu bekerja, mau ditutup Erick Thohir. Hal itu karena Menteri BUMN Erick Thohir akan menutup tujuh perusahaan BUMN yang sudah lama tidak beroperasi.
Menurut Erick langkah itu dilakukan agar ada keputusan pasti terhadap nasib BUMN yang sudah tak beroperasi tersebut. Ada tujuh yang bakal ditutup yakni PT Kertas Kraft Aceh, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), PT Industri Gelas (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero), dan PT Kertas Leces (Persero).
PT Kertas Kraft Aceh (Persero) menurut catatan EGINDO.co memiliki cerita tersendiri bagi Presiden Jokowi sebab pada tahun 1985 pernah di Aceh bekerja di PT Kertas Kraft Aceh sebagai supervisor untuk survei hutan dan potensi bahan baku kertas. Jokowi dikabarnya bekerja selama kurang lebih 2 tahun.
Kini PT Kertas Kraft Aceh sudah lama “mati suri” atau sudah berhenti berproduksi sejak 31 Desember 2007 lalu akibat ketiadaan pasokan bahan baku dan gas. Pabrik PT Kertas Kraft Aceh didirikan pada 21 Februari 1983 berdasarkan Surat Persetujuan Presiden Republik Indonesia No. I/PMA/1983 tanggal 12 April 1983.
Disebutkan pemegang saham terbesar PT KKA adalah Pemerintah Indonesia, sebesar 96,67 persen, sedangkan sisanya sebesar 3,33 persen, dipegang oleh PT Alas Helau. PT KKA memiliki pabrik dengan kapasitas terpasang 135.000 ton per tahun yang dibangun di kawasan industri Lhokseumawe, sekitar 30 km dari kota Lhokseumawe, Aceh Utara.
Sementara pabrik dibangun di lahan seluas 219,2 hektare yang berlokasi Desa Jamuan, Kecamatan Banda Baro, Kabupaten Aceh Utara. Produksinya kantong semen untuk kebutuhan dalam negeri. Selain kantong semen, PT Kertas Kraft Aceh juga dapat memproduksi Kraft Liner Board atau kertas pelapis pembuat kardus.@
Bs/TimEGINDO.co