TBS Sawit Riau Naik, Sinarmas Group Naik Rp152,26 per Kilogram

Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang menjadi primadona petani
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit

Provinsi Riau, | EGINDO.co – Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit Riau umur 10-20 tahun periode 9-15 Desember 2020 tercatat sebesar Rp2.182,34 per kilogram atau mengalami kenaikan sebesar Rp31,99 dibanding harga seminggu sebelumnya tercatat Rp2150,35 per kilogram. “Naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO dan harga kernel mengalami penurunan dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data,” kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau, Defri Hatmaja di Pekanbaru, Riau, Rabu.

Dia mengatakan untuk harga jual CPO dari PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp 57,17 per kilogram, dari PT Sinar Mas Group naik Rp 152,26 per kilogram, dari PT Astra Agro naik  Rp14 per kilogram, dari PT Asian Agri Group nai Rp 88,29 per kilogram dari harga minggu lalu. Sedangkan untuk harga jual kernel dari PT Astra Agro mengalami penurunan sebesar Rp50 per kilogram, PT Asian Agri Group turun Rp84 per kilogramdari harga minggu lalu.

Baca Juga :  Menulis Bersama SiDU, Dukung Anak Menulis Diatas Kertas

Faktor eksternal yang memicu harga sawit Riau naik karena harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia di pekan ini naik nyaris 3 persen ke 3.472 ringgit per ton atau sekitar 855/ton dolar AS. “Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2012,” kata Defris.

Mengutip Dorab Mistry, analis papan atas CPO memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia pada tahun 2020 kemungkinan akan mencapai 19,2 juta ton, dengan stok Desember 2020 turun ke level 1,4 juta ton. Selain itu India pada pekan lalu sebagai konsumen terbesar minyak sawit global memutuskan untuk memangkas bea masuk sebesar 10 poin persentase dari 37,5 persen menjadi 27,5 persen.

Presiden Indian Vegetable Oil Producers Association (VPA) itu memperkirakan permintaan CPO di negaranya bisa melonjak hingga 100.000 ton per bulan dengan kebijakan tersebut. “Sebab impor CPO akan lebih murah ketimbang produk pesaingnya. Pemangkasan ini membuat CPO lebih kompetitif. India membuat kebijakan dengan cukup membayar bea masuk 7,5 persen, lebih murah dibandingkan impor minyak kedelai atau biji bunga matahari,” katanya.

Baca Juga :  Grup Sinarmas Kembali Membuka Beasiswa Bagi Anak Petani

Sebagai informasi, tarif bea masuk untuk minyak kedelai dan biji bunga matahari di India adalah 35 persen.@

ant/TimEGINDO.co

 

Bagikan :