Jakarta | EGINDO.co – Indonesia menaikkan target penurunan emisi Karbon menjadi 31,89 persen pada tahun 2030. Indonesia melalui Presidensi G20 mengajak seluruh negara anggota G20 untuk menghasilkan solusi global.
Hal itu terungkap dimana Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, isu krisis energi harus ditangani tanpa mengorbankan proses transisi energy, atas permasalahan krisis energi dengan menjadikan transisi energi sebagai salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia.
Airlangga dalam keterangan resminya pada Jumat (4/11/2022) kemarin yang dikutip media menyebutkan transisi energi harus dilakukan secara adil, terjangkau, dan dapat diakses oleh semua orang.
Katanya Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat dan target tersebut. Untuk itu Indonesia mendeklarasikan target penurunan emisi. Dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) terbaru, Indonesia menaikkan target pengurangan emisi menjadi 31,89 persen pada tahun 2030 mendatang dengan target dukungan internasional sebesar 43,20 persen.
Pemerintah menyadari bahwa energi mendorong perekonomian dan oleh karena itu, transisi energi harus fokus pada pengurangan intensistas karbon dan memberi manfaat bagi setiap rumah tangga.
Ditegaskannya pemerintah telah menyiapkan beberapa skema, termasuk pada bidang carbon pricing dan carbon trading. Selain itu, investasi hijau juga terbukti lebih menarik baik di pasar modal maupun branding publik.@
Bs/timEGINDO.co