Taksi Tanpa Pengemudi Mulai Beroperasi Di San Francisco

Taksi tanpa pengemudi di San Francisco
Taksi tanpa pengemudi di San Francisco

San Francisco | EGINDO.co – Otoritas California mengambil langkah maju yang besar pada Kamis (10 Agustus) dalam memperluas layanan taksi tanpa pengemudi di San Francisco, memberikan lampu hijau bagi operator Waymo dan Cruise untuk bersaing dengan layanan berbagi tumpangan dan taksi.

Komisi Utilitas Publik California (CPUC) mendengarkan komentar publik selama enam jam sebelum memberikan suara tiga banding satu untuk membiarkan Waymo, sebuah unit dari induk Google Alphabet, dan Cruise milik General Motors pada dasarnya menjalankan layanan robotaxi 24 jam di San Francisco.

“Hari ini adalah yang pertama dari banyak langkah dalam membawa layanan transportasi AV (kendaraan otonom) ke California dan menetapkan model yang sukses dan transparan untuk diikuti oleh negara bagian lain,” kata komisaris CPUC John Reynolds, yang memberikan suara mendukung persetujuan.

Baca Juga :  LRT Jakarta Kolaborasi Gelar Edukasi Transportasi Pelajar

Mobil Waymo diizinkan untuk melaju dengan kecepatan hingga 105 km/jam tanpa pengemudi manusia di belakang kemudi, bahkan dalam cuaca buruk.

Itu juga mendapat izin untuk menawarkan tumpangan mobil tanpa pengemudi kepada penumpang yang membayar di kota asalnya Mountain View, di Silicon Valley.

Pelayaran tersebut disetujui untuk menjalankan layanan penumpang bernasib di San Francisco dengan kecepatan tidak lebih dari 56 km/jam dan tidak melalui kabut tebal atau asap tebal.

Sebelumnya, Cruise hanya bisa menagih pelanggan pada jam-jam tertentu dalam sehari. Waymo tidak diizinkan mengenakan biaya untuk perjalanan tanpa pengemudi manusia di dalamnya.

Mobil tanpa pengemudi pertama kali diperkenalkan di San Francisco pada tahun 2014 dengan “pengemudi keselamatan” manusia wajib di dalamnya.

Baca Juga :  Afsel Melaporkan 20.000 Kasus Covid-19, Gelombang Omicron

Empat tahun kemudian, California membatalkan persyaratannya bagi pengemudi manusia untuk berada di dalam mobil.

Sesi CPUC menarik komentator dari semua sisi masalah, dengan beberapa menyebut robotaxis sebagai ancaman yang tidak aman sementara yang lain memuji mereka sebagai solusi untuk segala hal mulai dari perubahan iklim hingga kemarahan di jalan raya.

Mobil tanpa pengemudi terjebak di tengah jalan, memblokir jalur bus atau bahkan mengganggu operasi polisi atau pemadam kebakaran.

Tetapi orang lain di persidangan memuji kendaraan tersebut karena memberikan kemandirian kepada penyandang disabilitas, membuat jalan lebih aman dan membantu menghilangkan diskriminasi.

Yang lain menentang mobil apa pun, mengatakan masa depan terletak pada angkutan umum yang bersih, nyaman, dan terjangkau.

Baca Juga :  Layanan Bus Tanpa Pengemudi Di Ngee Ann Polytechnic, Gratis

“Masa depan kota bukanlah mobil, apa pun jenisnya,” bantah seorang pembicara.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top