Taipei | EGINDO.co – Sebuah kelompok Buddhis utama Taiwan mengatakan pada hari Rabu (21 Juli) bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 5 juta dosis vaksin COVID-19 BioNTech melalui agen penjualan perusahaan Jerman di China, sehingga pesanan pulau itu untuk suntikan menjadi 15 juta dosis. .
Yayasan Tzu Chi mengatakan pada bulan Juni bahwa pihaknya sedang mengajukan penawaran untuk mendapatkan vaksin, dan pemerintah Taiwan mengatakan akan mengizinkan kelompok tersebut untuk bernegosiasi atas namanya untuk suntikan tersebut.
Vaksin akan disumbangkan kepada pemerintah untuk didistribusikan.
Dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook-nya, Tzu Chi mengatakan telah menandatangani kesepakatan dengan anak perusahaan Hong Kong dari Shanghai Fosun Pharmaceutical Group, yang memiliki hak untuk menjual suntikan di China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
“Setelah berhasil menandatangani kontrak pengadaan vaksin, semua vaksin yang dibeli akan disumbangkan kepada otoritas yang berwenang untuk digunakan oleh masyarakat,” tambahnya, tanpa menyebutkan kapan vaksin akan tiba.
Baik BioNTech maupun Fosun tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Berita itu menyusul pembelian 10 juta dosis gabungan oleh dua perusahaan teknologi Taiwan, TSMC dan Foxconn ditambah badan amal pendiri Foxconn Terry Gou, dari vaksin yang sama pada awal Juli, yang juga akan diberikan kepada pemerintah.
Juru bicara kabinet Lo Ping-cheng menyampaikan terima kasih pemerintah kepada Tzu Chi, dengan mengatakan 15 juta dosis akan datang dalam batch, meskipun dia tidak memberikan jadwal.
Taiwan mengizinkan perusahaan dan Tzu Chi untuk bernegosiasi untuk vaksin BioNTech menyusul tekanan publik bahwa kecepatan vaksinasi terlalu lambat.
BioNTech mengembangkan vaksin dengan Pfizer tetapi Pfizer tidak dapat langsung menjualnya ke Taiwan karena BioNTech menandatangani hak tersebut kepada Fosun.
Pemerintah Taiwan memiliki jutaan vaksin yang dipesan, sementara Amerika Serikat dan Jepang telah menyumbangkan hampir 6 juta dosis suntikan Moderna Inc dan AstraZeneca.
Sekitar 20 persen dari 23,5 juta orang Taiwan telah menerima setidaknya satu dari rejimen vaksin dua suntikan, dan pemerintah meningkatkan program inokulasinya dengan lonjakan domestik jangka pendek dalam infeksi virus corona yang sekarang terkendali dengan baik.
Taiwan menuduh China, yang mengklaim pulau itu sebagai wilayahnya sendiri, memblokir pesanan langsung dari BioNTech tahun ini. Beijing membantahnya.
Sumber : CNA/SL