Taiwan Siap Bantu Ukraina Dalam Rekonstruksi Digital

Menteri Urusan Digital Taiwan, Audrey Tang
Menteri Urusan Digital Taiwan, Audrey Tang

Vilnius, Lithuania | EGINDO.co – Taiwan siap membantu Ukraina meningkatkan infrastruktur digitalnya di bidang-bidang seperti pembelajaran jarak jauh sebagai bagian dari upaya pembangunan kembali setelah perang, kata Menteri Digital pulau itu Audrey Tang kepada Reuters.

Tang mengunjungi Vilnius dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak ditunjuk sebagai menteri digital pada Agustus 2022. Dia menunjuk digitalisasi sistem pendidikan Taiwan sebagai area di mana pulau itu dapat membantu.

“Taiwan telah memberikan bantuan kemanusiaan (ke Ukraina) dalam bentuk generator, peralatan, dan sebagainya, tetapi kami juga memikirkan lapisan digital,” kata Tang kepada Reuters, Jumat (13 Januari).

“Kami ingin memberikan apa yang memungkinkan berbagai orang di Taiwan menjadi komunitas pembelajaran transkultural, meski memiliki latar belakang yang sangat berbeda.”

Baca Juga :  Kemitraan Malay-China Stabilkan Pasokan Minyak Kelapa Sawit

Tang mengatakan tidak ada pembicaraan resmi dengan pemerintah Ukraina tentang kerja sama digital, tetapi dia berhubungan dengan koneksi pribadi.

Presiden Rusia Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, mengatakan hubungan Kyiv dengan Barat mengancam keamanan Rusia. Ukraina dan sekutunya menyebutnya perang tak beralasan untuk merebut wilayah.

Di Vilnius, Tang meletakkan karangan bunga di kuburan warga sipil yang terbunuh pada Januari 1991 di tangan tentara Soviet, selama upaya yang gagal untuk menggulingkan pemerintah pro-kemerdekaan.

Taiwan membuka kantor perwakilan di Vilnius pada November 2021, membuat China kesal, yang memandang pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya.

China menurunkan hubungan diplomatik dengan Vilnius, mendorong pemerintah Lituania untuk menarik diplomatnya dari Beijing.

Baca Juga :  Pelemahan Rupiah Diperkirakan Berlanjut

Reuters melaporkan China menekan perusahaan Jerman untuk berhenti menggunakan komponen yang dibuat di Lituania, yang merupakan anggota Uni Eropa dan NATO.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top