Taipei | EGINDO.co – Bank sentral Taiwan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah minggu ini dan akan tetap pada jalurnya sepanjang tahun depan mengingat ekonomi yang kuat dan saat negara itu menghadapi masalah inflasi, menurut para ekonom dalam jajak pendapat Reuters pada hari Senin (16 Desember).
Bank sentral mempertahankan suku bunga acuan pada 2 persen seperti yang diharapkan pada pertemuan triwulanan terakhirnya pada bulan September, setelah menaikkannya ke level tersebut dari 1,875 persen pada pertemuan bulan Maret menjelang kenaikan harga listrik.
Pada pertemuan triwulanan berikutnya pada hari Kamis, suku bunga diperkirakan akan tetap stabil lagi, menurut semua dari 33 ekonom yang disurvei.
Ekonom yang menjawab pertanyaan tentang prospek setelah minggu ini memperkirakan bank akan terus mempertahankan suku bunganya sepanjang tahun 2025.
Ekonomi Taiwan yang berpusat pada teknologi dan bergantung pada ekspor telah berkembang pesat karena permintaan dari ledakan kecerdasan buatan (AI) yang telah mendorong pesanan untuk perusahaan seperti TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia.
Ekonominya diperkirakan tumbuh lebih dari 4 persen tahun ini berkat ledakan AI, tetapi pertumbuhannya bisa sedikit melambat menjadi 3,3 persen tahun depan, kata biro statistik bulan lalu.
Indeks harga konsumen (CPI) Taiwan pada bulan November naik lebih tinggi dari perkiraan sebesar 2,08 persen dan bank sentral, yang menganggap 2 persen sebagai garis “peringatan”, telah menjadikan penurunannya sebagai prioritas.
Hsu Chih-yen dari MasterLink Securities mengatakan bahwa mengingat inflasi Taiwan, mempertahankan inflasi adalah hasil yang paling mungkin minggu ini.
“Inflasi sedang dirasakan tetapi tidak seburuk itu,” kata Hsu. “Bahkan dengan Fed yang masih diharapkan berada dalam siklus pemotongan suku bunga hingga paruh pertama tahun depan, bank sentral Taiwan tidak akan bergerak.”
Federal Reserve AS diperkirakan akan melakukan pengurangan seperempat poin pada pertemuannya 17-18 Desember.
Bank sentral Taiwan akan mengumumkan revisi pertumbuhan ekonomi dan prakiraan inflasi untuk tahun ini dan tahun depan pada hari Kamis.
Sumber : CNA/SL