Taipei | EGINDO.co – Taiwan memperkuat hubungan militernya dengan Amerika Serikat dan akan bekerja sama lebih erat dengannya dan negara-negara sahabat lainnya untuk menghadapi “ekspansi otoriter”, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan kepada anggota parlemen AS yang berkunjung pada Selasa (21 Februari).
AS, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang diklaim China tetapi merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata terpenting pulau itu, sumber gesekan yang konsisten dalam hubungan China-AS.
Sementara Amerika Serikat tidak lagi mempertahankan pangkalan militer di Taiwan, keduanya memiliki hubungan militer yang baik yang menjadi lebih dekat karena China meningkatkan tekanan untuk mencoba dan memaksa Taiwan menerima kedaulatan China.
“Taiwan dan Amerika Serikat terus meningkatkan pertukaran militer, dan ke depan Taiwan akan bekerja sama lebih aktif dengan Amerika Serikat dan mitra demokrasi lainnya untuk menghadapi tantangan global seperti ekspansionisme otoriter dan perubahan iklim,” kata Tsai kepada anggota parlemen di kantornya di Taipei.
Dia tidak memberikan rincian.
Menggambarkan hubungan militer yang dekat dengan Amerika Serikat, Wakil Asisten Menteri Pertahanan AS untuk China Michael Chase, tiba di Taiwan minggu lalu untuk berkunjung, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan sebelumnya. Tidak jelas apakah dia masih di Taiwan.
Ro Khanna, anggota Komite Pemilihan China DPR AS dan yang memimpin delegasi bipartisan AS, mengatakan kepada Tsai bahwa kelompok itu ada di sana untuk memperkuat hubungan keamanan dan ekonomi.
“Kami datang ke sini untuk memperkuat hubungan ekonomi. Mewakili Lembah Silikon, saya sangat mengapresiasi pertemuan dengan Dr Morris Chang,” katanya, mengacu pada pendiri Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd, pembuat chip kontrak terbesar di dunia.
“Bagaimana kita bisa terus membangun kemitraan ekonomi di bidang teknologi dan tentunya juga kemitraan di bidang militer dan pertahanan,” tambah Khanna.
Pada bulan Agustus, China menggelar latihan militer di dekat Taiwan untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei.
Pemerintah Taiwan yang terpilih secara demokratis menolak klaim kedaulatan China dan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.
Sumber : CNA/SL