Taipei | EGINDO.co – Presiden Honduras yang akan berhenti, Juan Orlando Hernandez akan mengunjungi Taiwan, kata kementerian luar negeri pulau itu pada Kamis (11 November), saat Taipei berusaha mempertahankan hubungan dengan Honduras di tengah meningkatnya tarik ulur diplomatik antara China dan Taiwan.
Honduras adalah salah satu dari hanya 15 negara yang mempertahankan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya tanpa hak untuk hubungan antarnegara.
Kementerian luar negeri Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan Hernandez, yang pertama kali diumumkan oleh istana kepresidenan negara Amerika Tengah itu. Kementerian tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Belum jelas kapan kunjungan itu akan dilakukan. Honduras akan mengadakan pemilihan presiden pada 28 November dan partai oposisi utamanya mengatakan akan menjalin hubungan diplomatik dengan China jika menang.
Taiwan, yang mengatakan itu adalah negara merdeka, menuduh China pada bulan September berusaha menggunakan pemilihan Honduras untuk “menciptakan kontroversi” dan merusak hubungan lama Taiwan dengan negara itu.
Kementerian luar negeri Taiwan, yang sebelumnya telah memperingatkan Honduras untuk tidak terpengaruh oleh janji-janji China yang “mencolok dan palsu”, mengatakan kunjungan Hernandez akan membantu memperdalam hubungan antara kedua negara saat mereka merayakan 80 tahun persahabatan mereka tahun ini.
China dan Taiwan telah bertahun-tahun bertukar tuduhan “diplomasi dolar” ketika mereka mencari dukungan di seluruh dunia, menawarkan paket bantuan sebagai imbalan atas pengakuan diplomatik.
Upaya China untuk memenangkan sekutu Taiwan yang tersisa telah membuat khawatir Washington, yang secara khusus mengkhawatirkan pengaruh Beijing yang berkembang di Amerika Tengah dan Karibia.
El Salvador, pada tahun 2018, adalah negara terbaru di kawasan ini yang meninggalkan Taipei demi Beijing.
Sumber : CNA/SL