Taipei | EGINDO.co – Nauru akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mengakui Tiongkok, kata pemerintah negara kepulauan kecil di Pasifik itu pada Senin (15 Januari), menandai sekutu diplomatik pertama Taipei yang beralih ke Beijing setelah pemilihan presiden.
Pemerintah Nauru mengatakan bahwa “demi kepentingan terbaik” negara dan rakyatnya, pihaknya mengupayakan dimulainya kembali hubungan diplomatik dengan Tiongkok secara penuh.
“Ini berarti Republik Nauru tidak akan lagi mengakui Republik Tiongkok (Taiwan) sebagai negara terpisah melainkan sebagai bagian yang tidak dapat dicabut dari wilayah Tiongkok, dan akan memutuskan ‘hubungan diplomatik’ dengan Taiwan mulai hari ini dan tidak lagi mengembangkan hubungan diplomatik dengan Taiwan. hubungan resmi atau pertukaran resmi apa pun dengan Taiwan,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan akan mengadakan konferensi pers dalam waktu dekat.
Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan tidak memiliki hak untuk menjalin hubungan antar negara, suatu posisi yang sangat dibantah oleh Taiwan.
Para pejabat keamanan Taiwan mengatakan kepada Reuters sebelum pemilu hari Sabtu bahwa Tiongkok kemungkinan akan terus mengurangi jumlah negara yang memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taipei.
Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan memenangkan pemilihan presiden pada hari Sabtu seperti yang diharapkan dan akan menjabat pada tanggal 20 Mei. Sebelum pemilihan tersebut, Tiongkok menyebut Lai sebagai separatis yang berbahaya.
Tindakan Nauru membuat Taiwan hanya memiliki 12 sekutu diplomatik, termasuk Guatemala, Paraguay, Eswatini, Palau, dan Kepulauan Marshal.
Sumber : CNA/SL