Taiwan Harap Dunia Beri Sanksi Kepada China Jika Menyerang

Peralatan Militer Taiwan
Peralatan Militer Taiwan

Taipei | EGINDO.co – Taiwan berharap dunia akan memberikan sanksi kepada China seperti halnya sanksi terhadap Rusia atas perangnya terhadap Ukraina jika Beijing menginvasi pulau itu, kata Menteri Luar Negeri Joseph Wu pada Sabtu (7 Mei).

Taiwan telah bergabung dalam sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, dan pada hari Jumat menambahkan Belarusia ke daftar itu.

Pergerakan tersebut sebagian besar bersifat simbolis mengingat tingkat perdagangan langsung Taiwan yang minimal dengan Belarus atau Rusia.

Tetapi penderitaan Ukraina telah memenangkan simpati publik luas di Taiwan karena apa yang dilihat banyak orang sebagai paralel antara apa yang terjadi di negara Eropa dan apa yang bisa terjadi jika China menggunakan kekuatan untuk membawa pulau yang diklaimnya sebagai miliknya di bawah kendali China.

Baca Juga :  Filipina Bantah Pelanggaran Dan Desak China Hentikan Agresif

Berbicara kepada wartawan di Taipei pada sebuah acara untuk menandai berdirinya apa yang akan menjadi Uni Eropa, Wu mengatakan penting untuk berdiri bersama orang lain dalam mengecam invasi dan memberikan sanksi kepada Rusia dan Belarusia.

“Di masa depan, jika kami diancam dengan kekerasan oleh China, atau diserbu, tentu kami berharap masyarakat internasional dapat memahami dan mendukung Taiwan, dan memberikan sanksi atas perilaku agresif semacam ini,” tambahnya.

“Jadi Taiwan berdiri bersama komunitas internasional dan mengambil tindakan ini,” kata Wu, merujuk pada sanksi.

Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang Ukraina dimulai, waspada terhadap China yang melakukan langkah serupa, meskipun pemerintah di Taipei telah melaporkan tidak ada tanda-tanda serangan China yang akan segera terjadi.

Baca Juga :  SenseTime China Tunda IPO Hong Kong US$767 Juta, Larangan AS

China, yang tidak mengutuk invasi Rusia, telah menolak perbandingan apapun dengan Taiwan, dengan mengatakan bahwa Taiwan bukanlah sebuah negara dan hanya sebuah provinsi China, sebuah pandangan yang sangat dibantah oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis di Taipei.

Berbicara di acara yang sama, ketua parlemen Taiwan You Si-kun mengatakan Ukraina telah “berkinerja sangat baik”, melawan Rusia selama lebih dari 70 hari, membuat Taiwan “kekaguman”.

“Kami berharap Ukraina pasti akan menang dan berdiri teguh sampai akhir kemenangan.”

Bagaimana dunia akan bereaksi terhadap invasi China ke Taiwan tidak jelas, mengingat sebagian besar negara, termasuk Amerika Serikat dan semua negara anggota UE, hanya memiliki hubungan diplomatik formal dengan Beijing, bukan Taipei, dan tidak seperti Ukraina, tidak mengakui Taiwan sebagai negara. .

Baca Juga :  Kondisi Penurunan Suku Bunga Muncul Di Korea Selatan

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top