Taipei | EGINDO.co – Militer Taiwan menggelar latihan pertahanan udara dini hari pada Kamis (28 November) untuk menguji respons dan prosedur keterlibatannya, menjelang perjalanan Presiden Lai Ching-te pada akhir minggu ke Pasifik yang akan mencakup persinggahan di Amerika Serikat.
Tiongkok kemungkinan akan meluncurkan latihan militer dalam beberapa hari mendatang di dekat Taiwan, menggunakan perjalanan Lai yang akan datang ke Pasifik dan transit terjadwal di AS sebagai dalih, menurut penilaian oleh Taiwan dan pejabat keamanan regional.
Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan mengatakan Lai adalah seorang “separatis”. Lai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka dan telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Beijing yang telah ditolak.
Komando angkatan udara Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang tidak menyebutkan perjalanan luar negeri Lai bahwa selama periode dua jam mulai pukul 5 pagi pesawat, kapal, dan sistem rudal terlibat dalam “latihan rencana pertempuran pertahanan udara secara keseluruhan”.
Latihan itu dimaksudkan untuk “memperkuat efektivitas keseluruhan operasi pertahanan udara dan menguji prosedur respons dan keterlibatan pasukan pertahanan udara”, tambahnya.
“Menghadapi perubahan situasi musuh, kami akan terus meningkatkan ketahanan pertahanan melalui berbagai pelatihan praktis untuk mengantisipasi potensi ancaman dan tantangan serta memastikan keamanan pertahanan udara,” kata komando itu.
Kementerian pertahanan mengatakan kepada Reuters secara terpisah bahwa itu adalah latihan rutin yang dilakukan setiap tiga bulan.
Koresponden Reuters di pinggiran utara Taipei melaporkan melihat dan mendengar jet tempur di langit saat fajar menyingsing.
China telah melakukan dua putaran latihan perang besar di sekitar Taiwan sepanjang tahun ini, dan setiap hari menerbangkan pesawat dan mengirim kapal ke langit dan perairan di sekitar Taiwan.
Taiwan juga mengeluhkan balon-balon China yang terbang di dekat pulau itu dalam apa yang menurut pemerintah merupakan pola pelecehan oleh Beijing.
Pada hari Kamis, kementerian tersebut mengatakan pada hari sebelumnya bahwa mereka telah melihat dua balon udara China terbang di laut di sebelah utara Taiwan, pada jarak 111 km dan 163 km dari kota pelabuhan Keelung.
Lai akan berangkat pada hari Sabtu. Pengumuman resmi mengenai persinggahannya di AS dapat dilakukan paling cepat pada hari Jumat, menurut beberapa sumber.
Pada hari Rabu malam, kantor kepresidenan mengatakan bahwa jika China menggunakan perjalanan Lai sebagai alasan untuk meluncurkan latihan militer, “itu akan menjadi provokasi terang-terangan terhadap status quo perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut”.
Pada hari yang sama, pemerintah China mengatakan bahwa pemberhentian transit tersebut “pada dasarnya merupakan tindakan provokatif yang melanggar prinsip satu-China”.
Sumber : CNA/SL