Taiwan Deteksi 2 Balon China Melintasi Garis Median

Balon Cuaca China
Balon Cuaca China

Taipei | EGINDO.co – Dua balon Tiongkok terbang melintasi garis tengah sensitif yang memisahkan Taiwan dari Tiongkok, kata Kementerian Pertahanan pulau berpemerintahan mandiri itu pada Senin (18 Desember), yang merupakan kedua kalinya mereka melaporkan penampakan pada bulan ini.

Balon-balon Tiongkok menjadi topik yang sarat politik pada bulan Februari ketika Amerika Serikat menembak jatuh apa yang disebutnya balon mata-mata, namun Beijing mengatakan bahwa itu adalah sebuah pesawat sipil yang meledak di luar jalurnya.

Meskipun Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis, yang diklaimnya sebagai wilayahnya, namun kemunculan balon relatif jarang terjadi.

Baca Juga :  Dalian Wanda Bayar Kembali Pemegang Obligasi $520 Juta

Kedua penampakan tersebut terjadi pada pukul 09.03 (01.03 GMT) dan 14.43 pada hari Minggu, sekitar 110 mil laut (204km) barat laut kota Keelung setelah melintasi selat tersebut, kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

“Balon-balon tersebut menuju ke timur dan menghilang masing-masing pada pukul 09.36 dan 16.35,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan mengatakan analisis awal menunjukkan bahwa itu adalah balon cuaca.

Penampakan itu terjadi setelah kementerian mengatakan sebuah balon terlihat melintasi garis median Selat Taiwan pada 8 Desember.

Menteri Pertahanan Chiu Kuo-cheng mengatakan pada saat itu bahwa itu mungkin berupa balon suara atau cuaca yang melayang menuju Taiwan karena angin muson dan dapat digunakan untuk penelitian dan data meteorologi.

Baca Juga :  Cegah Meluas DBD, PT IKPP Tangerang Mill Lakukan Fogging

Taiwan berada dalam kewaspadaan tinggi menjelang pemilihan presiden bulan depan, dan Taipei dan Washington memperingatkan Beijing untuk tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap pemungutan suara tersebut.

Beijing, yang berjanji suatu hari akan merebut Taiwan, telah meningkatkan tekanan sejak Presiden Tsai Ing-wen yang berhaluan kemerdekaan berkuasa pada tahun 2016, dan secara teratur mengirimkan pesawat tempur dan kapal ke sekitar pulau itu.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top