Swiss Berencana Gunakan Aset Rusia Untuk Reparasi Ukraina

Gedung Parlemen Swiss
Gedung Parlemen Swiss

Jenewa | EGINDO.co -Anggota parlemen Swiss pada Kamis (7/3) dengan tipis mendukung langkah yang mengizinkan penggunaan aset negara Rusia yang dibekukan untuk mendanai pampasan perang di Ukraina.

Masalah ini telah menjadi perdebatan hangat di Swiss, dimana kebijaksanaan dalam industri perbankan utama dan tradisi netralitas negara tersebut sangat dihargai.

Majelis tinggi parlemen memberikan suara 21-19 mendukung serangkaian mosi yang didukung pemerintah, dengan tiga abstain. Majelis rendah meloloskannya tahun lalu.

Hal ini membuka jalan bagi pemerintah untuk bekerja berdasarkan hukum internasional dalam menggunakan aset negara agresor yang dibekukan untuk membayar reparasi di negara-negara yang diserang.

Lebih dari US$8 miliar cadangan dan aset bank sentral Rusia disimpan di Swiss.

“Fakta-faktanya memang sangat jelas,” kata Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis kepada majelis tinggi parlemen.

Baca Juga :  Kanada Kirim Lagi 4 Tank Leopard Ke Ukraina

“Rusia telah melanggar hukum internasional secara serius. Oleh karena itu, Rusia harus memperbaiki kerusakan yang ditimbulkannya.

“Diskusi internasional sedang berlangsung mengenai mekanisme kompensasi dan Swiss berpartisipasi dengan pengetahuan, keterampilan, dan seluruh sejarahnya di bidang ini.”

Bern kini akan berupaya untuk membangun dasar hukum internasional yang diperlukan agar mekanisme reparasi dapat dikembangkan di tingkat global.

Hal ini bertujuan untuk memungkinkan dana yang dibekukan dari bank sentral negara agresor, atau aset perusahaan milik negara, untuk ditransfer secara sah ke negara yang diserang.

Debat Yang Hidup

Pemungutan suara pada hari Kamis itu menyusul perdebatan sengit di majelis tinggi.

Terdapat kekhawatiran mengenai apakah citra netralitas Swiss akan terganggu, dan apakah Swiss telah berbuat cukup banyak ketika terjadi perang di Eropa.

Baca Juga :  Warga Sumut Ketahuan Liburan Saat Nataru Akan Diisolasi

Cassis berpendapat bahwa sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Swiss telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak dengan sekitar tiga miliar franc Swiss (US$3,4 miliar).

Pemerintah juga berencana mengeluarkan sekitar 1,5 miliar franc Swiss untuk Ukraina dan wilayah tersebut antara tahun 2025 dan 2028. Swiss juga berencana menjadi tuan rumah konferensi perdamaian akhir tahun ini.

“Kita tidak perlu malu ketika berbicara tentang Ukraina di panggung internasional,” kata Cassis, baik dalam bidang keuangan, diplomatik, atau kemanusiaan.

Posisi Swiss yang sudah lama ada adalah netralitas militer yang dipersenjatai dengan baik.

Mereka menolak mengirim senjata ke Kyiv atau mengizinkan negara-negara yang memiliki senjata buatan Swiss untuk mengekspornya kembali ke Ukraina.

Baca Juga :  Jerman Akan Mengirim Sistem Patriot Tambahan Ke Ukraina

Namun hal ini sejalan dengan sanksi ekonomi Uni Eropa terhadap Rusia.

Kementerian Urusan Ekonomi mengatakan pada bulan Mei tahun lalu bahwa 7,4 miliar franc Swiss dari cadangan dan aset bank sentral Rusia disimpan di Swiss.

Swiss juga telah membekukan 7,5 miliar franc Swiss dana dan aset Rusia yang dimiliki atau dikendalikan oleh orang, perusahaan, atau entitas yang terkena sanksi, kata kementerian tersebut pada saat itu.

Negara ini telah lama menjadi tujuan favorit orang-orang kaya Rusia dan aset-aset mereka.

Asosiasi Bankir Swiss memperkirakan bahwa pada bulan Maret 2022, klien Rusia memiliki sekitar 150 miliar franc Swiss di bank-bank di Swiss.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top