SRBI Raih Dana Rp721 Triliun hingga Juni 2024

Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso (tengah)
Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas (DPMA) Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso (tengah)

Waingapu|EGINDO.co Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) terus menjadi instrumen penting di pasar uang guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. Hingga akhir Juni 2024, SRBI telah berhasil mengumpulkan total dana sebesar Rp721 triliun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Grup Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso. “Ini merupakan salah satu instrumen operasi moneter yang pro-pasar untuk mendukung stabilitas rupiah,” ujar Denny pada Senin (27/7/2024).

SRBI adalah surat berharga yang berdemoninasi rupiah dan diterbitkan sebagai pengakuan utang jangka pendek. Surat berharga ini menggunakan aset dasar berupa Surat Berharga Negara (SBN) milik BI. SRBI diterbitkan dengan tenor mulai dari satu minggu hingga 12 bulan, dengan tingkat bunga saat ini sekitar 7 persen. Sertifikat ini hanya dapat dibeli di pasar primer oleh 18 bank yang bertindak sebagai dealer utama pasar uang dan valas.

Baca Juga :  Micron Investasi US$100 Miliar Pabrik Semikonduktor New York

Menurut BI, dari total outstanding SRBI sebesar Rp721 triliun, 64 persen dimiliki oleh perbankan nasional, sedangkan kepemilikan non-residen atau asing tercatat sebesar 27 persen.

Denny menjelaskan bahwa SRBI mempermudah perbankan dalam mengatur likuiditas. “Jika perbankan membutuhkan dana untuk menyalurkan kredit, mereka dapat menjual SRBI dengan mudah karena banyak pihak yang menyerap,” jelasnya.

Intinya, lanjut Denny, BI bertujuan memberikan stimulus agar perbankan dapat menjalankan fungsinya dengan tepat dan efisien. “Dengan demikian, perekonomian dapat berjalan dengan lancar sekaligus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” tutupnya.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top