London | EGINDO.co – Produsen pakaian renang Speedo telah melancarkan serangan terbaru dalam perjuangan yang menyebabkan pakaian tersebut dilarang di tengah perselisihan mengenai legalitas bahan yang digunakan, dengan meluncurkan apa yang diklaim perusahaan sebagai pakaian tercepat di dunia untuk Olimpiade Paris tahun depan.
Produsen pakaian dan perlengkapan olahraga berlomba-lomba menghadirkan teknologi baru menjelang Olimpiade Paris, mulai dari sepatu lari hingga bola sepak, dengan harapan dapat mendongkrak performa atlet yang disponsori dan menarik minat para amatir untuk meningkatkan penjualan.
Pada tahun 2008 Speedo menimbulkan kontroversi dengan setelan LZR Racer aslinya, yang dikembangkan dengan bantuan badan antariksa AS NASA. Atlet yang mengenakan pakaian tersebut memecahkan rekor dunia tetapi para kritikus pada saat itu mengatakan bahwa hal itu sama dengan “doping teknologi”.
Pakaian tersebut dan pakaian lainnya yang diproduksi oleh rival seperti Arena dan TYR Sport mengakibatkan badan pengelola renang menerapkan peraturan baru termasuk larangan pakaian renang yang menutupi badan.
Setelan Fastskin LZR baru Speedo untuk pria dan wanita telah disetujui oleh World Aquatics, kata perusahaan itu. Speedo mengatakan bahan ini paling anti air berkat bahan yang dibuat oleh Lamoral, yang mengembangkan lapisan yang digunakan untuk melindungi satelit di luar angkasa.
Menolak air mengurangi gesekan dan hambatan, yang dapat membantu perenang bergerak lebih cepat dan telah menjadi persaingan utama antar merek pakaian renang.
Setelan teknis TYR Sport menggunakan “Teknologi Pengangkatan Permukaan” bermerek dagang untuk menolak air, sedangkan setelan Arena menggunakan bahan serat karbon khas dan kain “Hydroglide”. Arena dan TYR Sport tidak menjawab pertanyaan Reuters tentang setelan Speedo.
Ditujukan untuk perenang profesional, pakaian Speedo mulai dijual secara online pada hari Rabu seharga 370 pound ($461) untuk pakaian wanita dan 235 pound ($293) untuk pria.
Lamoral awalnya mengembangkan lapisannya untuk proyek penelitian Badan Antariksa Eropa untuk melindungi antena satelit dari korosi, dan kemudian digunakan untuk tekstil, kata CEO Theo Verweerden kepada Reuters.
Sumber: CNA/SL