Skema Gaji Pegawai Negeri Di Malaysia Direvisi Jadi Yang Terbaik

PM Anwar Ibrahim
PM Anwar Ibrahim

Singapura | EGINDO.co – Perdana Menteri Anwar Ibrahim mengatakan bahwa revisi Sistem Remunerasi Pelayanan Publik akan menjadi yang “terbaik” yang pernah diterapkan di negara tersebut. Hal ini mungkin terdengar menarik di telinga para pegawai negeri Malaysia.

Namun Anwar menambahkan bahwa hal ini juga akan merugikan pemerintah dan “melibatkan dampak keuangan terbesar (Malaysia) yang pernah terjadi”.

“Tapi itu bukan masalah Anda, ini masalah kami (pemerintah) untuk mendapatkan lebih banyak uang. Saya ingin Anda tahu bahwa saya tidak menganggap (sistem remunerasi) ini sebagai masalah kecil atau sepele,” katanya seperti dikutip Bernama pada Kamis (25 April) di pertemuan balai kota Aidilfitri Asosiasi Layanan Administratif dan Diplomatik Malaysia di Putrajaya.

The Star sebelumnya melaporkan bahwa Anwar diperkirakan akan mengumumkan proposal perbaikan – termasuk upaya untuk meningkatkan tingkat pendapatan bersih pegawai negeri – pada perayaan Hari Buruh mendatang. Di Malaysia, Hari Buruh jatuh pada tanggal 1 Mei.

Baca Juga :  Orang Tua Harus Larang Anaknya Main Sepeda Listrik

Balai kota pada hari Kamis dihadiri oleh sekretaris utama pemerintah Mohd Zuki Ali, direktur jenderal pelayanan publik Wan Ahmad Dahlan Abdul Aziz serta lebih dari 2.000 pejabat administrasi dan diplomatik.

Di balai kota, Anwar – yang juga menjabat Menteri Keuangan Malaysia – mengatakan dia ingin manajemen puncak dalam pelayanan publik memastikan bahwa semua kelompok pegawai negeri mendapat manfaat dari sistem ini.

“Dalam pertemuan dengan Sekretaris Utama Pemerintah, Direktur Jenderal Pelayanan Publik, dan Sekretaris Jenderal Perbendaharaan, saya katakan (bahwa) saya tidak ingin ada satu departemen, satu kelompok yang merasa tertinggal. Kami ingin mengkaji sistem remunerasi ini secara menyeluruh dan saya minta agar dilakukan bersamaan dengan reformasi pegawai negeri,” ujarnya.

Baca Juga :  Malaysia Ganti Pemasok Tenaga Kerja, Bagaimana Indonesia?

Menekankan pada kinerja PNS, Pak Anwar menambahkan, pengakuan atau kenaikan pangkat tidak boleh diberikan kepada mereka yang malas atau berkinerja buruk.

“Jika kita ingin mengangkat martabat negara kita, jika kita ingin lebih efisien, jika kita ingin menghargai masyarakat berdasarkan kinerjanya, kita tidak boleh memberikan pengakuan hanya berdasarkan usia atau masa kerja mereka,” ujarnya. dikatakan.

Kebutuhan Lebih Banyak Pemimpin Wanta Di Pelayanan Sipil

Di balai kota yang sama, Anwar juga menegaskan kembali perlunya menunjuk lebih banyak wanita sebagai pemimpin di layanan sipil, dan menambahkan bahwa keterwakilan pemimpin perempuan saat ini tidak mencerminkan keseluruhan 42 persen partisipasi perempuan dalam peran pengambilan keputusan di layanan publik.

Baca Juga :  Drone Kamikaze Rusia Serang Kyiv

“Jumlahnya tentu tidak cukup (pemimpin perempuan). Secara serius, saya telah berdiskusi dengan Sekretaris Jenderal pemerintah Mohd Zuki Ali bahwa kita harus mencari cara untuk meningkatkan jumlah perempuan yang menduduki posisi tertentu (seperti sekretaris jenderal dan direktur jenderal berbagai departemen),” kata Anwar.

Menanggapi pertanyaan dari seorang pejabat Departemen Pelayanan Publik mengenai pendekatannya untuk mengatasi kelemahan dalam kelompok administratif, Anwar mengatakan masih ada ruang untuk perbaikan dalam tata kelola di antara mereka.

“Pertama… mungkin perlu waktu untuk memperbaiki tata kelola, karena ada beberapa kelemahan dalam tata kelola dari atas hingga bawah. Kita harus terus maju,” katanya.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top