Singapura | EGINDO.co – Gabungan peloncat indah veteran dan pendatang baru akan mewakili Singapura sebagai bagian dari kontingen loncat indah terbesarnya di Kejuaraan Akuatik Dunia yang dimulai pada Jumat (11 Juli).
Tim ini terdiri dari 10 peloncat, termasuk lima debutan. Sebagai perbandingan, Singapura menurunkan empat peloncat pada edisi sebelumnya di Doha tahun lalu.
Selam adalah salah satu dari enam disiplin yang membentuk program kompetisi, dan akan berlangsung di OCBC Aquatic Centre di Kallang.
Secara total, 13 medali akan diperebutkan selama Kejuaraan edisi ke-22 yang berlangsung hingga 3 Agustus.
Kesempatan Bagus Untuk Masuk Final
Setelah setahun penuh persiapan yang melibatkan kamp pelatihan dan kompetisi di luar negeri, tim loncat indah Singapura siap untuk bersinar di negeri sendiri.
Daniel Campbell, direktur olahraga Singapore Aquatics (renang artistik dan loncat indah), mengatakan kepada CNA bahwa ia melihat beberapa peloncat berpotensi lolos ke final.
“Kami belum pernah berada di posisi itu sebelumnya, (tetapi) semifinal sudah pasti menjadi target. Harapannya bukan hanya untuk berada di sana. Kami ingin mereka muncul dan menampilkan performa yang sangat bagus,” ujarnya.
Daniel Campbell, direktur olahraga Singapore Aquatics (renang artistik dan loncat indah), mengatakan ia melihat beberapa atlet berpotensi lolos ke final.
Campbell menambahkan bahwa strategi tim untuk kompetisi ini didasarkan pada pengajuan atlet loncat indah terbaik untuk setiap cabang olahraga.
“Untuk setiap cabang olahraga yang kami selenggarakan, kami memiliki kriteria kualifikasi tertentu yang harus dipenuhi, jadi (kami) hanya memastikan bahwa kami memiliki tim yang benar-benar berusaha menampilkan performa terbaik yang kami bisa untuk Singapura,” ujarnya.
Teknologi juga berperan dalam meningkatkan performa para atlet loncat indah tim saat mereka mempersiapkan diri untuk kejuaraan dunia.
Pelatih kepala nasional Charlie Tu mengatakan tim baru-baru ini mulai menggunakan alat umpan balik video untuk menganalisis performa para atlet loncat indahnya.
“Kami menggunakan data tersebut untuk membandingkan dengan level yang lebih tinggi dari (peloncat) lain di dunia untuk melihat level apa yang kami lewatkan,” tambahnya.
Pelatih kepala nasional Charlie Tu mengatakan persiapan mencakup latihan mental bagi para peloncat.
Ia menambahkan bahwa analisis tersebut memungkinkan staf pelatih untuk melihat teknik-teknik yang kurang dimiliki setiap atlet dan cara mengembangkannya.
Tu mengatakan persiapan juga mencakup latihan mental bagi para peloncat.
Loncat Indah Ke Masa Depan
Pemandu bakat yang lebih baik dan jalur yang lebih jelas menuju tim nasional juga memungkinkan Singapura untuk meningkatkan jumlah peloncat di jajarannya.
Di antara bintang-bintang paling cemerlang di negara ini yang akan berkompetisi dalam kompetisi mendatang adalah Ainslee Kwang yang berusia 13 tahun.
Remaja tersebut, yang mulai pada usia tujuh tahun, akan berpartisipasi dalam nomor platform 10m dan platform 10m sinkronisasi.
Ia mengatakan bahwa lingkungan yang familiar untuk berkompetisi di rumah memiliki keuntungan tersendiri.
“Rasanya seperti berada di kerumunan yang familiar… dan ini membantu saya beradaptasi lebih cepat. Saya bisa melihat semua orang Singapura di sini bersorak untuk saya,” tambah Ainslee.
Ia berhasil meraih peringkat ketiga peloncat Asia tertinggi di Piala Dunia Selam Akuatik Dunia tahun ini di Windsor, Kanada.
Ainslee menambahkan bahwa pelatihnya telah menyempurnakan tekniknya dan membangun konsistensinya dalam lima kali loncatan. Setiap peloncat melakukan lima kali setiap putaran selama kompetisi putri.
Ainslee Kwang yang berusia 13 tahun akan berpartisipasi dalam nomor platform 10m dan platform 10m sinkronisasi.
Ia mengatakan berkompetisi di panggung dunia juga akan memberinya kepercayaan diri dan ketahanan untuk tampil di bawah tekanan saat ia mengincar kesuksesan di SEA Games pada bulan Desember.
Ia juga mengincar hadiah yang lebih besar.
“Tujuan utama saya… adalah untuk akhirnya berkompetisi di Olimpiade. Maksud saya, itu adalah tujuan semua orang, terutama para atlet,” tambahnya.
Campbell mengatakan timnya ingin membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan negara-negara kuat seperti Tiongkok dan Malaysia karena ingin meningkatkan minat lokal terhadap olahraga ini.
Tiongkok menyapu bersih semua medali emas loncat indah di Olimpiade Paris tahun lalu, dan Malaysia sebelumnya telah memenangkan medali di Olimpiade 2012 dan 2016.
Campbell menambahkan bahwa berkompetisi di Kejuaraan Akuatik Dunia tahun ini akan menjadi katalis bagi partisipasi di masa mendatang, mendorong peningkatan jumlah orang yang tertarik pada olahraga ini, serta meningkatkan kinerja tim.
“Kami dapat melakukan hal-hal yang cukup besar dalam olahraga ini dan kami harus memanfaatkan kesempatan ini untuk benar-benar berkembang dan melihat bagaimana kami dapat mendorongnya maju,” ujarnya.
Sumber : CNA/SL