Singapura | EGINDO.co – Singapura melaporkan rekor 3.486 kasus baru COVID-19 pada Selasa (5 Oktober) siang dan sembilan kematian lagi akibat komplikasi akibat virus corona.
Kematian terbaru melibatkan enam pria dan tiga wanita, berusia antara 64 dan 90 tahun. Tiga dari mereka tidak divaksinasi terhadap COVID-19, sementara dua divaksinasi sebagian dan empat telah divaksinasi.
Semuanya memiliki berbagai kondisi medis yang mendasarinya. Ini menjadikan jumlah kematian Singapura dari virus corona menjadi 130. Dari kasus baru tersebut, 3.480 merupakan infeksi menular lokal, terdiri dari 2.767 kasus di masyarakat dan 713 warga asrama. Enam kasus merupakan kasus impor, kata Kementerian Kesehatan (Depkes) dalam update hariannya yang dirilis ke media sekitar pukul 11 malam.
Rekor sebelumnya dalam kasus harian adalah pada 1 Oktober ketika ada 2.909 infeksi. Hingga Selasa, Singapura telah melaporkan total 109.804 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.
RUMAH SAKIT
Ada 1.512 pasien yang dirawat di rumah sakit, sebagian besar dalam keadaan sehat dan dalam pengawasan, kata Depkes.
Sebanyak 247 kasus memerlukan suplementasi oksigen, dan 34 pasien berada dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif (ICU).
Dari mereka yang jatuh sakit parah, 235 berusia di atas 60 tahun. Selama 28 hari terakhir, 570 kasus membutuhkan suplementasi oksigen dan 56 berada di ICU. Dari jumlah tersebut, 50,3 persen divaksinasi penuh dan 49,7 persen tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian.
CLUSTER AKTIF
Depkes mengatakan sedang “memantau dengan cermat” lima cluster aktif, termasuk United Medicare Center di Toa Payoh.
Panti jompo adalah tambahan baru dalam daftar.
Penularan di pusat terjadi antara delapan staf dan enam warga, menempatkan cluster pada 14 kasus saat ini. Cluster COVID-19 di Learning Vision @ Bandara Changi bertambah menjadi 13 pada Selasa, menambah satu kasus. Tiga asrama masuk dalam daftar cluster: Asrama ASPRI-Westlite Papan, Asrama Tampines dan Asrama Jurong Penjuru 2.
KUNJUNGAN KE RUMAH PERAWATAN PERUMAHAN DITANGGUHKAN LEBIH LANJUT
Kunjungan ke panti jompo akan ditangguhkan selama dua minggu lagi hingga 24 Oktober,
Kementerian Kesehatan mengumumkan sebelumnya pada hari Selasa. Ini setelah beberapa klaster baru COVID-19 terdeteksi di fasilitas perawatan lansia dalam dua minggu terakhir.
“Perpanjangan ini juga akan memberikan lebih banyak waktu bagi manula kami di rumah untuk divaksinasi atau menerima suntikan booster mereka,” kata Depkes.
Rumah perawatan perumahan akan terus menawarkan pengasuh dan anggota keluarga pilihan telepon atau panggilan video sebagai alternatif untuk kunjungan fisik.
Sumber : CNA/SL