Singapura Mulai Gelembung Perjalanan Udara Dengan Hong Kong

Hong Kong dan Singapura
Hong Kong dan Singapura

Singapura | EGINDO.co – Singapura dan Hong Kong sedang dalam “diskusi aktif” untuk memulai gelembung perjalanan udara yang telah lama tertunda antara kedua kota tersebut, kata Menteri Transportasi Ong Ye Kung pada Rabu (14 April).

“Kami sedang menyelesaikan rincian revisi perjanjian kami dan berharap untuk segera mengumumkan rencana kami,” katanya dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Transportasi Singapura.

Ini terjadi setelah kepala eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan pada hari Selasa bahwa wilayah itu berencana untuk hanya mengizinkan penduduk yang telah divaksinasi penuh terhadap COVID-19 untuk melakukan perjalanan ke Singapura di bawah gelembung perjalanan, menggambarkan persyaratan ini sebagai “dasar diskusi” antara dua kota.

Baca Juga :  Danelle Gabung Borussia Dortmund, Tunda Kuliah Demi Karier

Ini meskipun pihak berwenang di Singapura tidak mewajibkan vaksinasi wajib untuk pelancong Hong Kong di bawah pengaturan tersebut, katanya.

“Kami ingin memberikan insentif untuk mendorong warga Hong Kong mendapatkan vaksinasi,” kata Lam.

Mr Ong bulan lalu mengatakan bahwa Singapura sedang mempelajari proposal dari Hong Kong untuk membuka kembali perbatasan dengan aman, setelah wilayah itu berhasil mengendalikan pandemi.

Gelembung perjalanan udara antara Hong Kong dan Singapura awalnya dijadwalkan dimulai pada November tahun lalu, tetapi ditunda karena lonjakan infeksi di Hong Kong.

Skema tersebut akan memungkinkan orang untuk melakukan perjalanan antara dua kota tanpa batasan tujuan perjalanan dan tidak ada persyaratan untuk rencana perjalanan atau sponsor yang terkontrol.

Baca Juga :  Menlu China Wang Yi Melakukan Kunjungan Kerja Ke Singapura

Wisatawan hanya akan dikenakan tes COVID-19, tanpa perlu pemberitahuan karantina atau tinggal di rumah.

Awal bulan ini, Hong Kong telah mengumumkan bahwa penerbangan penumpang Singapore Airlines (SIA) yang berangkat dari Singapura tidak akan diizinkan mendarat di wilayah tersebut antara 3 April dan 16 April.

Ini terjadi setelah seorang penumpang dalam penerbangan SIA dipastikan mengidap COVID-19, sementara tiga lainnya gagal mematuhi persyaratan pandemi.

Menanggapi pertanyaan CNA, SIA mengatakan keempat penumpang itu adalah penumpang transit, yang semuanya memiliki hasil tes pra-keberangkatan negatif.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top