Singapura Laporkan Rekor 26.032 Kasus Baru Covid-19

Rekor 26.032 Kasus Baru Covid-19 di Singapura
Rekor 26.032 Kasus Baru Covid-19 di Singapura

Singapura | EGINDO.co – Singapura melaporkan 26.032 kasus baru COVID-19 pada Selasa (22/2) siang, terdiri dari 25.731 kasus lokal dan 301 kasus impor.

Ada empat kematian, menjadikan jumlah kematian akibat komplikasi virus corona menjadi 956.

Ada 1.608 pasien di rumah sakit, menurut statistik infeksi terbaru di situs web Kementerian Kesehatan (MOH). Sebanyak 190 pasien membutuhkan suplementasi oksigen.

Empat puluh enam pasien berada di unit perawatan intensif, dibandingkan dengan 44 pada hari Senin.

Sebagian besar infeksi baru COVID-19 Singapura adalah kasus Protokol 2, yaitu mereka yang sehat atau dinilai memiliki kondisi ringan.

Di antara kasus yang dilaporkan pada hari Selasa, 22.705 diklasifikasikan di bawah Protokol 2, terdiri dari 22.635 kasus lokal dan 70 kasus impor.

Baca Juga :  Loh Kean Yew Naik Ke 10 Besar Peringkat Dunia Bulutangkis

3.166 kasus lainnya dikonfirmasi melalui tes reaksi berantai polimerase (PCR), dengan 70 di antaranya merupakan infeksi impor.

Tingkat pertumbuhan infeksi mingguan adalah 1,57, turun dari 1,62 pada hari Senin.

Singapura telah mencatat 622.293 kasus COVID-19 sejak awal pandemi.

Pada hari Senin, 94 persen dari populasi Singapura yang memenuhi syarat telah menyelesaikan rejimen vaksinasi lengkap mereka di bawah program vaksinasi nasional.

Sekitar 66 persen dari total populasi telah menerima suntikan booster vaksin mereka.

PEKERJA KESEHATAN DI BAWAH TEKANAN BERAT

Dalam siaran pers pada hari Selasa, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa rumah sakit setempat, poliklinik dan klinik dokter umum “sangat sibuk”, dan petugas kesehatan berada di bawah tekanan berat.

Baca Juga :  OJK: Stabilitas Sistem Keuangan Domestik Masih Terjaga Baik

“Mungkin perlu beberapa minggu sebelum gelombang transmisi mencapai puncak dan mereda,” kata Depkes.

Kementerian mengumumkan perpanjangan jam buka untuk Klinik Kesiapsiagaan Kesehatan Masyarakat tertentu dan menyediakan konsultasi telemedicine untuk anggota masyarakat yang bergejala pada akhir pekan.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat bahwa kecuali mereka mengalami keadaan darurat, tidak terburu-buru ke unit gawat darurat rumah sakit.

Siapa pun yang membutuhkan perhatian medis harus berkonsultasi dengan dokter perawatan primer terlebih dahulu, tambah Depkes.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top