Singapura Bekukan Penjualan Tiket Baru Penerbangan, Bus VTL

Pembekuan Tiket Penerbangan dan Bus VTL di Singapura
Pembekuan Tiket Penerbangan dan Bus VTL di Singapura

Singapura | EGINDO.co – Semua penjualan tiket baru untuk penerbangan dan bus jalur perjalanan yang divaksinasi (VTL) akan dibekukan mulai 23 Desember hingga 20 Januari tahun depan, kata Kementerian Kesehatan (MOH) pada Rabu (22 Desember).

Langkah itu untuk membatasi paparan Singapura terhadap kasus impor Omicron COVID-19, kata kementerian itu.

Semua pelancong yang sudah memegang tiket pada penerbangan atau bus VTL dan memenuhi semua persyaratan VTL lainnya dapat melanjutkan perjalanan di bawah skema perjalanan bebas karantina.

Kementerian Kesehatan juga akan mengurangi sementara kuota VTL dan penjualan tiket untuk perjalanan setelah 20 Januari 2022. Kementerian akan terus memantau perkembangan dengan cermat dan memperbarui kebijakan ini saat situasi berubah.

Baca Juga :  Pembersihan Tumpahan Minyak Dilanjutkan di Sentosa, East Coast Park

Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) akan memberikan rincian lebih lanjut untuk VTL-Air, dan Kementerian Perdagangan & Industri (MTI) untuk VTL-Land.

Dalam siaran pers, Rabu, Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (MTI) mengatakan akan mengurangi sementara kapasitas dan penjualan tiket untuk perjalanan ke Singapura atau Malaysia melalui VTL (Land) mulai 21 Januari 2022 hingga setengahnya – setara dengan 24 naik bus satu arah per hari.

MTI mengatakan akan terus memantau situasi dengan cermat dan menyesuaikan kapasitas VTL (Tanah), dengan mempertimbangkan situasi kesehatan masyarakat di kedua negara dan global.

Tidak ada tiket bus VTL (Tanah) baru yang akan dijual untuk perjalanan ke Singapura atau Malaysia mulai pukul 23.59 pada 22 Desember 2021, hingga 23.59 pada 20 Januari 2022.

Baca Juga :  Singapura Laporkan 1.767 Kasus Baru Covid-19

“Kami mengambil lebih banyak kasus Omicron karena penyebaran varian yang cepat di banyak negara/wilayah. Sejauh ini, rezim pengujian kami yang ditingkatkan untuk pelancong telah membantu kami mendeteksi 65 kasus Omicron yang dikonfirmasi,” kata MOH.

“Dengan pelacakan kontak yang agresif dan tindakan ringfencing, kami, untuk saat ini, dapat membatasi penularan komunitas selanjutnya. Tapi ini masalah waktu sebelum varian Omicron menyebar di komunitas kami.”

Tindakan perbatasan Singapura akan membantu mengulur waktu bagi negara itu untuk mempelajari dan memahami varian Omicron, dan untuk memperkuat pertahanannya, termasuk meningkatkan kapasitas perawatan kesehatannya, dan membuat lebih banyak orang divaksinasi dan ditingkatkan, katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top