Singapura | EGINDO.co – Pemerintah Tasmania tengah berunding dengan Singapore Airlines (SIA) dan Cathay Pacific untuk membuka penerbangan langsung antara negara bagian Australia itu dan Asia.
“Dengan peningkatan di Bandara Hobart, kami berupaya untuk mendapatkan rute penerbangan langsung antara Hobart dan Asia,” kata Perdana Menteri Tasmania Jeremy Rockliff dalam sebuah unggahan Facebook pada hari Senin (18 November).
“Saat ini kami tengah berunding dengan (SIA) dan Cathay Pacific untuk mewujudkan mimpi itu, dan membuka rute langsung ke beberapa lokasi yang sangat menarik di Asia.”
SIA saat ini terbang ke tujuh kota di Australia – Brisbane, Cairns, Sydney, Melbourne, Perth, Darwin, dan Adelaide. Maskapai penerbangan nasional Hong Kong Cathay Pacific terbang ke lima tujuan pertama.
Untuk mencapai Tasmania, pengunjung yang bepergian dari Singapura perlu naik penerbangan domestik setelah tiba di Australia. Atau, mereka dapat naik feri dari daratan Australia ke negara bagian pulau itu.
Menanggapi pertanyaan CNA, SIA mengatakan bahwa pihaknya “secara berkala meninjau” jaringan dan tujuannya. Maskapai penerbangan itu tidak mengatakan apakah sudah ada keputusan mengenai penerbangan langsung ke Tasmania dari Singapura.
“Jika ada penambahan baru pada jaringan kami, kami akan mengumumkannya kepada publik pada waktu yang tepat,” tambahnya.
CNA juga menghubungi Cathay Pacific untuk informasi lebih lanjut.
Layanan udara internasional baru akan meningkatkan penawaran pariwisata dan pengiriman barang ke pasar-pasar utama Asia, kata Tn. Rockliff, seperti yang dilaporkan oleh situs berita lokal Pulse Tasmania.
“Kedua maskapai penerbangan ini adalah yang terdepan di dunia dan kami ingin melihat mereka terbang langsung ke Hobart,” katanya.
Menurut otoritas pariwisata Tasmania, Singapura dan Hong Kong adalah pasar “nilai puncak” bagi negara bagian tersebut karena pengunjung dari lokasi-lokasi ini cenderung menghabiskan lebih banyak uang selama mereka tinggal.
Singapura adalah pasar rekreasi dengan pengeluaran tertinggi kelima bagi negara bagian tersebut pada Desember 2019, dengan 15.300 pengunjung yang datang dari negara tersebut.
Sumber : CNA/SL