Sinergi BI Dan Daerah Kendalikan Inflasi Pangan

1685716046329-1685713201846

Jakarta|EGINDO.co Meski inflasi pangan sudah menurun, Bank Indonesia (BI) tetap gencar mengkampanyekan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ke daerah. BI menekaknkan empat hal, yaitu mitigasi El Nino, hilirisasi pangan, kerjasama antardaerah dan pembiayaan.

“Untuk mitigasi EL Nino BI memberikan bantuan alat dan mesin pertanian, bantuan alat sensor tanah dan cuaca. Serta mendorong digitalisasi dan urban farming,” kata Deputi Gubernur BI Juda Agung, Jumat (2/6/2023).

“Hilirisasi pangan diharapkan menghasilkan produk olahan pangan yang bernilai tambah. Juga mendorong produk agar bertahan lama, sekaligus memberdayakan UMKM.

Dari aspek kerjasama antardaerah diperlukan saling membantu antara daerah yang surplus pangan ke daerah yang defisit pangan. Kerjasama antardaerah akan saling menguntungkan karena memperpendek rantai distrubusi pangan dan memberi alternatif bagi konsumsi pangan masyarakat.

Baca Juga :  Presiden: Tegaskan Pentingnya Hilirisasi Harus Dilakukan

Sedangkan dari sisi pembiayaan, Juda mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp450 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di 2023. Dari sisi BI, memastikan agar pelaksanaan KUR berjalan efektif dengan memberikan stimulus bagi perbankan.

“Bank Indonesia memberikan insentif bagi perbankan yang menyalurkan KUR dan memberikan kredit bagi UMKM. Insetif berupa kelonggaran Giro Wajib Minimum sehingga perbankan memiliki likuiditas yang baik untuk menyalurkan kredit,” ujar Juda.

Sementara itu, Irjen Kemendagri Tomsi Tohir mengingatkan para pejabat di daerah untuk memberikan perhatian serius pada pengendalian inflasi. Anggaran dalam APBD dapat difokuskan untuk pengendalian inflasi dari hulu ke hilir

“Saya meminta kepala daerah untuk memfokuskan anggaran daerah yang digunakan untuk pengendalian inflasi dari hulu ke hilir. Khususnya yang menyangkut pemberdayaan masyarakat serta petani,” ujar Tomsi.

Baca Juga :  Pengunjung Ke Thailand Bayar Biaya Turis Hingga US$9

Data BI menunjukka, inflasi pangan atau volatile food pada April 2023 secara tahunan tercatat 3,7 persen. Angka itu sudah menurun dibandingkan inflasi volatile food bulan sebelumnya yang masih berada di kisaran 5,8 persen.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top