SGN dan PTPN I, Holding Perkebunan Nusantara Lakukan Kick Off KSO

Menggelar kickoff Kerja Sama Operasional Integrasi Pengelolaan dan Pengolahan Komoditas Tebu
Menggelar kickoff Kerja Sama Operasional Integrasi Pengelolaan dan Pengolahan Komoditas Tebu

Jakarta | EGINDO.com – Dua anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yakni PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), dan PTPN I (SupportingCo), menggelar kickoff Kerja Sama Operasional (KSO) Integrasi Pengelolaan dan Pengolahan Komoditas Tebu, pada Senin (30/09/2024) lalu.

Dalam siaran pers PTPN III yang dilansir EGINDO.com pada Rabu (2/10/2024) menyebutkan Kick-off merupakan pertemuan awal untuk menyamakan persepsi atas proses bisnis yang akan dilaksanakan, setelah ditandatanganinya Berita Acara Kesepakatan Tanggal Efektif kegiatan Kerja Sama Operasional (KSO). Sebelumnya, Holding Perkebunan Nusantara juga telah memfasilitasi KSO Integrasi on Farm terhadap SGN dan SupportingCo melalui perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani pada 9 Agustus 2024 lalu di Jakarta.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa kerja sama itu merupakan salah satu aksi korporasi PTPN Group untuk merealisasikan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030. “Sejalan dengan Perpres No. 40 tahun 2023, dengan mengintegrasikan on farm dan off farm pada bisnis gula, diproyeksikan dapat meningkatkan produktivitas tebu per tahunnya,” katanya.

Baca Juga :  Rusli Tan: Pemerintah Harus Segera Umumkan Pencegahan Suspect Mpox bagi Siswa

Sebelumnya, pasca spin off SGN, operasional Pabrik Gula dilakukan secara terpisah dari operasional kebun, dimana operasional kebun dikelola oleh PTPN I atau dikenal dengan SupportingCo. Wilayah kebun tebu yang termasuk dalam pengelolaan PTPN I, yaitu Regional I (Eks-PTPN II), Regional 3 (Eks-PTPN IX), Regional 4 (Eks-PTPN X dan XI), Regional 5 ( Eks-PTPN XII), Regional 7 (Eks-PTPN VII), dan Regional 8 (EksPTPN XIV) dengan total luas areal sebesar 59.301 Ha.

“Diperlukan sinergi antara kedua perusahaan untuk mencapai tujuan bersama yang lebih besar. Keberlanjutan pabrik gula (PG) sangat tergantung dari pasokan bahan baku tebu, sehingga kinerja kebun tebu mempengaruhi kinerja PG. Dengan dikelolanya on farm oleh SGN, maka kita dapat mengoptimalkan lahan tersebut untuk meningkatkan produktivitas gula,” kata Direktur Utama SGN, Mahmudi.

Kerja Sama Operasional (KSO) pengelolaan kebun tebu PTPN I oleh SGN dilakukan untuk memaksimalkan value capture di setiap rantai nilai. Dengan demikian, pengelolaan bisnis gula akan dilakukan secara terintegrasi oleh SGN.

Baca Juga :  Firli Bahuri Datangi Bareskrim Tak Lewat Pintu Umum

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang usaha agro bisnis, terutama komoditas kelapa sawit dan karet. Perseroan didirikan pada 11 Maret 1996 berdasarkan hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996. Pemerintah kemudian mengubah pengelolaan bisnis BUMN Perkebunan dengan menunjuk Perseroan sebagai induk dari seluruh BUMN Perkebunan di Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014. Sebagai perusahaan induk (holding company) BUMN di sektor perkebunan, Perseroan saat ini menjadi pemegang saham mayoritas dari 3 sub holding yaitu Supporting Co (PTPN I), Palm Co (PTPN IV) dan Sugar Co (PT Sinergi Gula Nusantara).

Selain itu terdapat anak perusahaan di bidang pemasaran produk perkebunan yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN), anak perusahaan di bidang riset dan pengembangan komoditas perkebunan yaitu PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) serta anak perusahaan lainnya yaitu PT LPP Agro Nusantara (LPPAN), PT Industri Nabati Lestari (INL), PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA), PT Industri Karet Nusantara (IKN), PT Bio Industri Nusantara (BIONUSA), dan PT Sri Pamela Medika Nusantara (SPMN). Saat ini Perseroan secara konsolidasian merupakan salah satu perusahaan perkebunan terbesar di dunia berdasarkan total lahan konsesi perkebunan. Produk komoditas Perseroan mencakup komoditas anak perusahaan cukup terdiversifikasi antara lain kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, tembakau dan kakao, serta produk hilirnya masing-masing. Perseroan saat ini tengah melakukan upaya-upaya transformasi bisnis baik di sektor budidaya tanaman perkebunan (on-farm), pengolahan tanaman perkebunan (off-farm) serta unit-unit pendukungnya guna meningkatkan kinerja maupun produktivitas dan efisiensi bisnis.@

Baca Juga :  Berpuasa, Takut Maag Kambuh

Rel/fd/timEGINDO.com

Bagikan :
Scroll to Top