Augusta | EGINDO.co – Delapan puluh tujuh tahun setelah seorang Kanada mencatat hole-in-one di Masters pertama, Corey Conners menyamai prestasi tersebut selama putaran ketiga di Augusta National pada Sabtu (10 April).
Upaya itu, yang menjadi ace keenam di hole keenam di Masters, membantu membuat Conners berpeluang menjadi pemain kedua dari utara perbatasan yang meraih Jaket Hijau, setelah Mike Weir pada 2003. Weir berada di galeri pada hari Sabtu dengan bangga mengenakan jaketnya setelah kehilangan potongan pada hari sebelumnya.
Conners, 29, di Masters keempatnya, melaju ke babak final dengan lima pukulan di belakang pemimpin Jepang Hideki Matsuyama.
Conners mengawinkan penilaian dan eksekusi untuk ace-nya, menggunakan iron delapan dan mendaratkan bolanya sekitar 10 yard di depan piala di Augusta National.
Butuh tiga bounce sebelum masuk untuk mendapatkan ace pertama di sana sejak 2013. “Itu sedikit imbang, berbelok di pin. Saya pikir saya memukul pin dengan sedikit bergerak, tapi itu tepat di tengah, jadi momen yang sangat istimewa,” kata Conners.
Dia kemudian hampir bersembunyi dari jarak yang sama di par-empat ke-18, di mana pukulan pendekatannya berbenturan dengan pin pada pantulan pertama. Tapi keberuntungan tidak ada di pihaknya kali ini, karena bolanya memantul sejauh 15 kaki, mengarah ke penutupan dua putt par dan empat di bawah par 68.
Terlepas dari posisinya yang tinggi, Conners tidak khawatir tentang bolak-balik sepanjang malam. “Saya terkenal pandai tidur, jadi menurut saya itu tidak akan menjadi masalah,” katanya.
Nama orang Kanada yang membuat ace itu di tahun 1934: Ross Somerville di hole ke-16.
Sumber : CNA/SL