Serangan China Ke Taiwan, Perdagangan Global Akan Terpukul

John Deng - Taiwan
John Deng - Taiwan

Jenewa | EGINDO.co – Setiap serangan militer China di Taiwan akan memiliki dampak yang lebih besar pada arus perdagangan global daripada perang Ukraina, negosiator perdagangan utama Taipei mengatakan kepada Reuters pada hari Selasa (14 Juni), mengatakan itu akan menyebabkan kekurangan chip semikonduktor.

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari telah memicu kenaikan harga komoditas dan larangan ekspor makanan, yang menyebabkan kekhawatiran kelaparan di negara-negara miskin. John Deng mengatakan bahwa, jika China menyerang Taiwan, potensi gangguan bisa lebih buruk, mengutip ketergantungan dunia pada Taiwan untuk chip yang digunakan pada kendaraan listrik dan telepon seluler.

“Gangguan pada rantai pasokan internasional; gangguan pada tatanan ekonomi internasional; dan peluang untuk tumbuh akan jauh, jauh (lebih) signifikan daripada yang ini,” katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan menteri utama Organisasi Perdagangan Dunia. pertemuan di Jenewa.

Baca Juga :  Krisis Energi China Memicu Alarm,Permintaan Banyak Batu Bara

“Akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia.”

Pemerintah Taipei telah melaporkan tidak ada tanda-tanda serangan segera dari China tetapi Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang Ukraina dimulai, waspada terhadap niat Beijing.

Pemerintah China mengatakan ingin “penyatuan kembali secara damai” tetapi mencadangkan “opsi lain” untuk Taiwan, yang dianggapnya sebagai provinsi China, pandangan yang sangat dibantah oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis di Taipei.

Taiwan mendominasi pasar global untuk produksi chip paling canggih dan ekspornya senilai US$118 miliar tahun lalu, menurut datanya.

Deng mengatakan dia berharap dapat mengurangi 40 persen pangsa ekspornya yang masuk ke China.

Invasi Rusia adalah pertama kalinya dalam sejarah pengawas perdagangan global berusia 27 tahun bahwa satu anggota WTO telah menginvasi yang lain. Badan itu berharap untuk mencapai paket kesepakatan, termasuk keamanan pangan untuk mengurangi pasokan yang tegang, tetapi ketegangan yang ditimbulkan oleh perang bisa membuatnya lebih sulit, kata sumber-sumber perdagangan.

Baca Juga :  China Nyatakan Ketidakpuasan Yang Kuat Terhadap Komunike G7

Taiwan, yang telah bergabung dengan sanksi Barat terhadap Rusia, berpartisipasi dalam tepuk tangan meriah untuk delegasi WTO Ukraina pada hari Minggu.

WTO adalah salah satu dari sedikit organisasi multilateral di mana China dan Taiwan bekerja berdampingan sejak Beijing memblokir partisipasinya di negara lain.

Deng Taiwan mengatakan pulau itu, yang disebut ‘China Taipei’ di WTO, didorong oleh negosiasi WTO minggu ini sejauh ini. Ia juga berusaha untuk menyelesaikan perselisihan tiga tahun yang diajukannya terhadap India mengenai tarif teknologi sebelum keputusan resmi WTO.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :