Jakarta | EGINDO.co – Selama sepekan terakhir harga Batu Bara anjlok. Hal itu terlihat harga batu bara mengalami turun cukup tajam. Berdasarkan data akhir pekan kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 159,75/ton.
Dari data tersebut harga Batu bara anjlok 2,29 persen bila dibandingkan posisi sebelumnya. Harga batu bara berada pada US$ 169,75/ton. Harga ini menjadi rekor tertinggi sejak tahun 2008. Kondisi yang ada dengan harga Batu bara bergerak turun para pelaku pasar beramai-ramai mengambil keuntungan.
Berdasarkan data yang ada dalam sebulan terakhir, harga Batu bara membukukan kenaikan 12,02 persen. Sementara sejak akhir 2020 (year-to-date), kenaikannya mencapai 108,39 persen. Dengan demikian harga Batu bara rentan terserang profit taking.
Banyak para analis menilai ada dua faktor yang membuat harga Batu bara beresiko. Pertama disebakan kondiri pandemi virus corona (Covid-19) yang disebabkan menurunnya permintaan listrik, akhirnya berpengaruh dengan permintaan Batu bara.
Banyak negara di Eropa, pembangkitan listrik bertenaga Batu bara dalam sepekan terakhir turun hingga 14,2 persen bila dibandingkan dengan sepekan sebelumnya. Begitu juga bila dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi penurunan 4,9 persen. Kedua, produksi Batu bara besar dibanding dengan permintaan sehingga mempengaruhi harga Batu bara.@
Bs/TimEGINDO.co