Singapura | EGINDO.co – Seorang mahasiswa Singapura berusia 25 tahun meninggal di Brussels setelah ditikam pada Kamis dini hari (7 November).
Polisi setempat dipanggil ke tempat kejadian pada pukul 2.30 pagi dan menemukan pria itu dengan luka tusuk di perut.
Polisi memberikan pertolongan pertama hingga layanan darurat tiba. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit dan meninggal karena luka-lukanya, kata kantor Kejaksaan Umum Brussels dalam sebuah pernyataan.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa warga Singapura itu, yang sedang belajar di Belgia, telah didekati oleh dua remaja.
Sebuah “diskusi” kemudian menyebabkan penusukan yang berakibat fatal, kata pihak berwenang.
Kedua remaja itu, yang berusia 18 tahun, telah diidentifikasi sebagai tersangka dan ditahan. Rumah mereka juga telah digeledah.
Menurut laporan setempat, korban sedang menghabiskan malam bersama dua mahasiswa lain di Sint-Pietersstraat, sebuah jalan di pusat kota Brussels, ketika mereka dilecehkan oleh dua orang.
Platform berita Bruzz mengatakan mahasiswa Singapura itu kembali didekati oleh para tersangka kemudian ketika dia sendirian, dengan salah satu dari mereka mengeluarkan pisau dan menikamnya.
Kantor Kejaksaan Umum Brussels mengatakan pada tahap penyelidikan ini, keadaan sebenarnya dari fakta-fakta “masih harus diklarifikasi”.
“Demi kepentingan penyelidikan ini, tidak akan ada komentar lebih lanjut.”
CNA telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Singapura untuk informasi lebih lanjut.
Sumber : CNA/SL