Sentimen IHSG Positif Jelang Pidato Kenegaraan Presiden

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Menjelang pidato kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto pada Jumat, 15 Agustus 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan tren penguatan. Pada penutupan perdagangan Kamis (14/8/2025), IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,49 % dan ditutup pada level 7.931,25, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di kisaran 7.973,98.

Penguatan ini didorong oleh masuknya dana investor asing yang masih cukup besar. Data menunjukkan investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp864,25 miliar di pasar reguler, meskipun ada penjualan bersih di pasar negosiasi sekitar Rp36,81 miliar.

Proyeksi IHSG: Posisinya Masih Solid

Analis Senior Riset Ritel BNI Sekuritas, Kevin Juido Hutabarat, menyampaikan bahwa IHSG berpeluang untuk terus menguat. Ia memerinci bahwa rentang support berada di 7.830–7.900, sedangkan resistance menargetkan level 7.950 hingga 8.000.

Dukungan Dari Media Lain

Menurut Kontan, IHSG meraih rekor all-time high pada Kamis dan didorong oleh net buy asing sebesar Rp 864,25 miliar di pasar reguler.

Pasar Global: Tidak Sepenuhnya Positif

Wall Street

Indeks saham AS menutup perdagangan Kamis dengan variatif. Indeks S&P 500 menguat tipis 0,03 %, menorehkan rekor tertinggi selama tiga hari berturut-turut. Namun, data inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli melonjak 0,9 %, jauh melampaui ekspektasi pasar sebesar 0,2%. Lonjakan ini menjadi katalis negatif bagi indeks lainnya.

Asia-Pasifik

Bursa di kawasan Asia Pasifik terkoreksi beragam kemarin. Investor mengantisipasi peluang pemangkasan suku bunga oleh The Fed bulan depan dan menunggu data ketenagakerjaan dari Australia sebagai sentimen lanjutan.

  • Nikkei 225 (Jepang): −1,45 %

  • Kospi (Korsel): +0,04 %

  • S&P/ASX 200 (Australia): +0,53 %

  • Hang Seng (Hong Kong): −0,37 %

  • Taiex (Taiwan): −0,54 %

  • CSI 300 (China): −0,08 %

Sentimen positif di pasar domestik menjelang pidato kenegaraan didukung oleh aliran dana asing dan sentimen teknikal yang kuat. Meskipun demikian, tekanan dari data inflasi asing dan sentimen global tetap menjadi risiko yang perlu diperhatikan. IHSG berpeluang mencapai level resistance baru di atas 7.950, terutama jika data global kembali menunjukkan tren pelemahan.

Sumber: rri.co.id/Sn

Scroll to Top