Senat AS Pertimbangkan Dengar Pendapat Publik Mengenai RUU Tiktok

TikTok dengan Amerika Serikat
TikTok dengan Amerika Serikat

Washington | EGINDO.co – Ketua Komite Perdagangan Senat Maria Cantwell pada Rabu (20 Maret) mengatakan dia sedang mempertimbangkan untuk mengadakan dengar pendapat publik mengenai RUU penghapusan TikTok setelah anggota parlemen mendapat pengarahan tertutup dari pejabat intelijen nasional AS dan Departemen Kehakiman.

“Penting untuk melakukan hal yang benar,” kata Cantwell kepada wartawan, namun menolak memberikan jadwal pasti mengenai langkah selanjutnya.

DPR AS memberikan suara 352-65 pada 13 Maret untuk memaksa ByteDance yang berbasis di Tiongkok untuk mendivestasikan aplikasi video pendek TikTok dalam waktu enam bulan atau menghadapi larangan.

Cantwell mengatakan para senator menginginkan undang-undang yang mengatasi kekhawatiran tentang TikTok.

“Poin kuncinya di sini adalah mendapatkan alat yang dapat digunakan untuk menghentikan aktor asing melakukan hal-hal buruk yang mungkin merugikan warga AS,” kata Cantwell. “Kami sedang menyelesaikannya dan kami tidak akan memakan waktu lama.”

Baca Juga :  Runtuhnya FTX berdampak 'Sangat Terbatas' Pada Singapura

Cantwell mengatakan dia berencana untuk bertemu minggu ini dengan salah satu sponsor undang-undang tersebut di DPR, Perwakilan Mike Gallagher, seorang Republikan yang mengetuai komite terpilih di Tiongkok, “dan kemudian kami akan memikirkan rencana permainannya”.

Senat akan menjalani reses akhir pekan ini hingga 8 April.

Pengarahan rahasia tersebut dipandu oleh Cantwell dan ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner serta para petinggi Partai Republik di panel tersebut, Marco Rubio dan Ted Cruz.

Cantwell mengatakan para senator tidak perlu memanggil CEO TikTok Chew Shou Zi untuk bersaksi. Dia berada di Capitol Hill minggu lalu untuk melobi menentang undang-undang tersebut.

“Kami akan mendengar dari seseorang yang ingin melakukan advokasi bagi mereka. Tapi kami tidak harus mendengar langsung dari mereka, kami tahu apa yang mereka katakan,” katanya.

Baca Juga :  Sinarmas Sekuritas Dan BEI Resmikan Galeri Investasi Edukasi

Nasib TikTok, yang digunakan oleh sekitar 170 juta orang Amerika, telah menjadi masalah besar di Washington di mana anggota parlemen dibanjiri seruan dari pengguna TikTok yang menentang undang-undang tersebut.

Banyak anggota parlemen dan pemerintahan Biden mengatakan TikTok menimbulkan risiko keamanan nasional karena Tiongkok dapat memaksa TikTok untuk membagikan data pengguna Amerika, sementara TikTok menegaskan pihaknya tidak pernah dan tidak akan pernah membagikan data AS.

TikTok mengatakan mereka telah menghabiskan lebih dari US$1,5 miliar untuk upaya melindungi data AS dan menyimpannya di Amerika Serikat.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top