London | EGINDO.co – Sekitar 2.000 artefak termasuk perhiasan emas dan permata telah dicuri dari British Museum dalam jangka waktu yang lama, namun upaya pemulihan sudah dilakukan, kata ketua museum George Osborne pada Sabtu (26 Agustus).
Museum tersebut, salah satu atraksi paling populer di London yang harta karunnya termasuk Batu Rosetta, peninggalan Mesir kuno yang diukir dengan hieroglif dan teks lainnya, mengatakan pekan lalu bahwa seorang anggota staf telah dipecat karena barang-barang tersebut berasal dari abad ke-15 SM hingga abad ke-19 M. telah diambil dari gudang.
Direktur museum Hartwig Fischer mengatakan pada hari Jumat bahwa dia akan mengundurkan diri setelah mengakui kegagalan dalam penyelidikan atas pencurian barang-barang dari koleksinya.
Osborne, mantan menteri keuangan Inggris, mengatakan kepada radio BBC bahwa tidak semua koleksi museum dikatalogkan atau didaftarkan dengan benar, sebuah situasi yang tidak biasa terjadi di lembaga-lembaga besar yang koleksinya telah dikumpulkan selama ratusan tahun.
Penyelidikan “forensik” sedang dilakukan untuk mencari tahu apa yang telah dicuri, kata Osborne. “Kami perkirakan sekitar 2.000 item,” ujarnya. “Tetapi saya harus mengatakan bahwa itu adalah angka sementara dan kami masih secara aktif mencarinya.”
“Kami sudah mulai memulihkan beberapa barang yang dicuri,” tambahnya, tanpa memberikan rincian apa pun tentang apa yang berhasil ditemukan atau bagaimana caranya.
Osborne mengatakan dia tidak percaya ada upaya menutup-nutupi dengan sengaja setelah pihak museum sebelumnya menolak peringatan pada tahun 2021 bahwa pencurian sedang terjadi.
Tapi mungkin saja ada “kelompok pemikir potensial” di pimpinan lembaga yang tidak percaya ada orang dalam yang mencuri, katanya.
Dia mengatakan pencurian tersebut “tentu saja merusak” reputasi museum, yang menjadikan dirinya sebagai penjaga terpercaya artefak-artefak tak ternilai dari berbagai budaya di seluruh dunia.
“Makanya saya minta maaf atas nama pihak museum,” ucapnya.
Polisi mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah mewawancarai tetapi tidak menuntut seorang pria yang tidak disebutkan namanya atas artefak yang dicuri.
Sumber : CNA/SL