[et_pb_section admin_label=”section”]
[et_pb_row admin_label=”row”]
[et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text”]Jakarta | EGINDO.co – Sejak awal tahun 2021, harga saham emiten kertas milik Grup Sinarmas melesar. Pertama, saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) berhasil melesat 91,85% secara year to date (ytd). Kedua, saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) juga turut melesat 59,07% ytd.
Para analis menilai penguatan harga saham TKIM dan INKP adalah salah satunya disebakan perusahaan kertas tersebut ternyata berhasil memenangkan pasar internasional. Hal itu menurut para analis merupakan strategi dalam menggenjot penjualan emiten pulp dan paper. Market akan menilai dan melihat sehingga meningkatkan harga jual produk-produk perusahaan seiring dengan kenaikan harga jual di global market.
Dalam aktivitasnya, kata para analis, INKP mengalihkan dan memaksimalkan penjualan ke negara-negara yang sudah membuka marketnya pada tahun 2021. Disamping itu INKP juga akan fokus pada pasar Asia dan domestik.
Hal itu seiring dengan penilaian para analis bahwa tahun 2021 ini beberapa produk yang akan menjadi unggulan dalam kontributor pertumbuhan tahun 2021 ini adalah produk bubur kertas atau pulp, tisu dan packaging.
Kondisi pasar pulp dan paper pada masa pandemik virus corona (Covid-19), permintaan global atas produk tisu dan kertas industri mengalami peningkatan cukup signifikan sejalan dengan kebutuhan atas kebersihan dan pengiriman paket. Untuk itu prospek bisnis kedua emiten tersebut cukup bagus dengan meningkatnya permintaan.
Informasi yang dihimpun EGINDO.co pada akhir perdagangan kemarin (1/3/2021), terlihat saham TKIM terkoreksi 2,03% ke harga Rp 14.475 per saham dan INKP turun 1,71% ke harga Rp 12.950 per saham. Hal itu dinilai karena faktor teknikal yang sudah overbought. Sehingga, pelaku pasar melakukan aksi profit taking. Namun, bila dilihat dari rata-rata 5 tahun terakhir, PE INKP berada di atas rata-rata dan berada di standar deviasi +2. Sedangkan PBV juga berada di atas rata-rata dan masih di bawah standar deviasi +1. Sehingga saham INKP tergolong mahal. Berdasarkan RTI sekarang ini PER INKP berada di 12,39 kali dan PBV di 1,11 kali.
Sementara untuk PE TKIM saat ini berada di 13,47 kali atau berada di bawah rata-rata. Sementara jika dilihat dari PBV berada di 1,95 kali atau di atas rata-rata tapi masih di bawah standar deviasi +1. Berdasarkan data itu para analis memprediksi ada peluang untuk TKIM dan INKP kembali menguat@
Bs/TimEGINDO.co[/et_pb_text][/et_pb_column]
[/et_pb_row]
[/et_pb_section]