Paris | EGINDO.co – Orang kedua telah meninggal dunia menyusul ledakan yang meruntuhkan sebuah gedung di pusat kota Paris pada 21 Juni, sebuah sumber yang dekat dengan kasus tersebut mengatakan kepada AFP Jumat (7/7).
Perempuan tersebut mengalami luka parah saat bangunan itu runtuh, kata sumber tersebut, mengonfirmasi laporan dari harian Le Parisien.
Orang pertama yang tewas dalam ledakan di Rue Saint-Jacques di distrik kelima yang merupakan pusat wisata di ibukota Prancis, juga seorang wanita, ditemukan di bawah reruntuhan enam hari kemudian.
Ia diyakini sebagai guru di Paris American Academy, sebuah sekolah mode swasta yang bertempat di bangunan abad ke-17 yang terdaftar sebagai monumen bersejarah.
Sekitar 50 orang juga terluka dalam ledakan tersebut, empat di antaranya mengalami luka serius.
Para penyelidik Paris membuka penyelidikan pada hari Senin atas pembunuhan tidak disengaja dan pelukaan tidak disengaja karena tidak mematuhi prosedur keselamatan, kata seorang sumber peradilan kepada AFP.
Namun sumber tersebut menambahkan bahwa pekerjaan lebih lanjut akan menghadapi tantangan untuk bekerja di sekitar reruntuhan yang terkontaminasi timbal dan asbes.
Para saksi mata ledakan tersebut telah menggambarkan bau gas pada saat-saat sebelum ledakan terjadi, meledakkan bagian depan toko dan jendela apartemen dalam radius 500 meter.
Kesaksian mereka, serta rekaman CCTV, menunjukkan bahwa ledakan terjadi di dalam gedung, kata jaksa penuntut.
Sekitar 60 keluarga yang dievakuasi dari lingkungan tersebut masih berada di perumahan darurat hingga Kamis, kata walikota distrik kelima Florence Berthout.
Walikota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan bahwa kota ini akan menyediakan dana sebesar dua juta euro (US$2,2 juta) sebagai dukungan bagi para pelaku bisnis dan penduduk setempat.
Sumber : CNA/SL