Schmeichel, Denmark Mengendarai Momentum Ke Piala Dunia

Kasper Schmeichel - Denmark
Kasper Schmeichel - Denmark

Copenhagen | EGINDO.Co – Kiper Denmark Kasper Schmeichel mengatakan tim nasional sedang mengendarai gelombang momentum dan kebanggaan menuju Piala Dunia mendatang di Qatar.

Pemain berusia 35 tahun, yang pindah ke klub Prancis Nice pada akhir musim setelah bermain lama di Leicester City, akan berpartisipasi dalam Piala Dunia keduanya, berharap untuk memperbaiki babak 16 besar Denmark yang tersingkir di Rusia 2018.

“Satu hal yang saya pelajari tentang sepak bola sepanjang karir saya adalah bahwa momentum sangat penting. Dan kami memiliki momentum,” kata Schmeichel kepada situs FIFA.

“Kami telah mampu bersatu sebagai sebuah bangsa dan sebagai sebuah tim dan menciptakan apa yang telah kami impikan selama bertahun-tahun: tim nasional yang kami banggakan sebagai sebuah negara.

Baca Juga :  Spanyol Muda Siap Bangkit Dari Bayang-Bayang Angkatan 2010

“Sangat penting bahwa kami tidak pernah menerima begitu saja, karena arusnya bisa berubah. Sebagai tim nasional, dan sebagai pemain, adalah tanggung jawab kami untuk memastikan mereka tidak melakukannya.”

Denmark akan memasuki turnamen sebagai kuda hitam setelah kampanye kualifikasi yang mengesankan di mana mereka memenangkan sembilan dari 10 pertandingan.

Mereka memulai kampanye Piala Dunia mereka melawan Tunisia pada 22 November sebelum menghadapi Prancis empat hari kemudian dan Australia pada 30 November.

“Saya bukan tipe orang yang pernah membuat prediksi untuk turnamen karena, seperti yang telah kita pelajari, banyak hal bisa terjadi. Bagi saya, ini tentang memberikan kesan terbaik tentang kami sebagai sebuah tim. Kami harus memainkan sepakbola yang positif, kami harus bermain dengan kegembiraan dan intensitas, dengan semangat juang dan gairah,” kata Schmeichel.

Baca Juga :  Senegal Meraih Kemenangan Bersejarah Di Piala Afrika

Dia menambahkan bahwa Denmark akan melakukan segalanya untuk menghasilkan kenangan baru bagi negara yang memenangkan kejuaraan Eropa pada tahun 1992.

“Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mendapatkan kesempatan seperti itu lagi, jadi mari kita nikmati dan ambil kesempatan setiap kali kita mendapatkannya karena itu bisa menjadi yang terakhir. Itu adalah sesuatu yang tim ini jalani karena sudah sangat dekat dengan kita, ” dia menambahkan.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :