London | EGINDO.co – Wakil Menteri Olahraga Arab Saudi memuji Qatar atas tuan rumah Piala Dunia tahun lalu dan mengatakan negaranya ingin merasakannya sendiri saat mereka berupaya menjadi tuan rumah turnamen tersebut pada tahun 2034.
Arab Saudi berupaya menjadi tuan rumah pertandingan tersebut setelah badan sepak bola global FIFA mengundang tawaran dari Asia dan Oseania awal bulan ini, dengan menetapkan batas waktu hingga 31 Oktober.
Qatar adalah negara pertama di Timur Tengah yang menjadi tuan rumah Piala Dunia pada November-Desember tahun lalu dan Wakil Menteri Olahraga Arab Saudi Bader Alkadi memuji negara tuan rumah tersebut meskipun hubungan diplomatik kedua negara tegang dalam beberapa tahun terakhir.
“Seperti kebanggaan yang Anda rasakan di Inggris saat menjadi tuan rumah Olimpiade, seperti betapa bangganya kami mengalahkan Argentina di Piala Dunia. Dan Qatar…kami bangga dengan apa yang telah dilakukan negara-negara lain dalam memberikan Piala Dunia yang luar biasa, kata Alkadi pada konferensi olahraga Leaders di London.
Tentu saja kami ingin mengadakan acara ini di dalam negeri. Dan kami ingin memastikan bahwa kami mengembangkan negara kami untuk menjadi tuan rumah acara-acara seperti itu dengan standar tinggi.
Ketika ditanya tentang pengalaman penggemar di Qatar termasuk tidak adanya minuman beralkohol di stadion, keputusan yang diambil seminggu sebelum turnamen dimulai, Alkadi mengatakan orang-orang menikmati pengalaman unik.
“Dan sejujurnya, kami memuji rekan-rekan kami dan Qatar karena telah melalui dan membuktikan bahwa ini adalah sebuah kemungkinan (dan itu) adalah sesuatu yang ingin kami ulangi,” tambahnya.
Dia tidak menjelaskan apakah hal itu berarti mereka akan mengizinkan minuman beralkohol disajikan di zona penggemar dan hotel, seperti yang terjadi di Qatar. Alkohol dilarang di Arab Saudi.
Kritikus menuduh negara tersebut menggunakan dana kekayaan kedaulatannya untuk terlibat dalam “sportswashing” dalam menghadapi kritik keras terhadap catatan hak asasi manusia Arab Saudi.
Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan pihaknya melindungi keamanan nasional melalui undang-undangnya.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengatakan bulan lalu bahwa dia tidak peduli dengan tuduhan “sportswashing” dan bahwa dia akan terus mendanai olahraga jika hal itu menambah produk domestik bruto (PDB) negara tersebut.
Alkadi menggemakan komentar putra mahkota dan mengatakan investasi besar-besaran dalam olahraga adalah untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Saudi.
“Nah, itu pertanyaan sulit (sportwashing) sebelum dijawab oleh Putra Mahkota. Sudah tidak sulit lagi. Jadi yang pasti, apa pun yang kita lakukan di olahraga, kita lakukan untuk rakyat kita,” tambah Alkadi.
“Dan angka-angka tersebut menunjukkan pertumbuhan partisipasi massa dalam hal fokus pada atlet elit.”
Sumber : CNA/SL