Jakarta | EGINDO.com – Acara sarapan bareng Denny Sudiyono yang naik sepeda dari Jakarta ke Titik Nol Sabang Aceh lama perjalanan 36 hari pada Rabu (3/9/2025) pagi di hotel 101 Jalan Pramuka, Jakarta diisi dengan suka cita bersama teman temannya setelah berhasil mewujudkan apa yang dicita-citakan yakni bersepeda dari Jakarta ke Aceh.
Acara sarapan bareng yang dihadiri sebanyak 22 orang, selain Denni Sudiyono yakni Lina yang baru pulang gowes 4000 km dari Italia ke North Pole Norwegia selama 22 hari pada bulan Agustus 2025 lalu. Ada Benny Yahya Ketua Kelapa Gading Bike (KGB). Tonny Ketua GT. Yakib Setianto atlet thriatlon. drg. Frans, teman kuliah Denny. Djoko Edi seorang goweser Jakarta ke Km O Sabang tahun 2015 dan teman teman Denny Sudiyono lainnya yakni FX Hartono , Rusman Irwan, Albertus Ong, Herman Salim, Agus Sutikno dan Paulus Tamie.
Menjawab pertanyaan EGINDO.com pada acara sarapan bareng itu kepada Denny Sudiyono bagaimana suka dukanya selama perjalanan, apa yang paling berkesan selama perjalanan dengan gamblang Denny mengatakan sangat banyak suka dukanya akan tetapi yang paling banyak sukanya karena memberikan pengalaman yang sangat menyenangkan.

“Pengalaman yang sangat berkesan, karena orang-orang yang ditemui sepanjang perjalanan dan tempat rehat sangat amat baik, ramah, sangat membantu. Di suatu lokasi di Aceh sempat diajak mampir berfoto dan makan di resepsi pernikahan. Luar biasa tak pernah terbayangkan sebelunya,” kata Denny yang bersujud syukur ketika telah sampai di Titik Nol Indonesia pada 18 Agustus 2025 lalu sehari setelah HUT ke-80 Republik Indonesia.
Denni Sudiyono, berusia 67 tahun mengendarai sepeda atau menggowes sepeda antar pulau dari pulau Jawa ke pulau Sumatera atau tepatnya dari Jakarta ke Aceh. Denni bersepeda menempuh ribuan kilometer dengan moto untuk merayakan hidup. Artinya Denni memiliki kekuatan luar biasa, dengan sepedan Denni menempuh perjalanan ribuan kilo, menapaki jalanan aspal hingga jalanan beliku-liku. “Pengalaman yang tak terlupakan juga bahkan sering warung atau rumah makan yang disinggahi menolak bila dibayar, bahkan sering mendapat pemberian uang,” katanya tersenyum.
Denny dari Jakarta menyeberang ke pulau Sumatera dan berbagai cerita tentang pengalamannya selama bersepeda dari Jakarta. Lelaki asal Jakarta itu belum pernah menjelajahi jalur yang dilintasinya dengan titik akhir dari perjalanannya bersepeda berada di titik Nol Kilometer Sabang. “Saya menginap di berbagai lokasi seperti kantor polsek, musholla, paroki gereja, tempat rehat sopur truk, bahkan fasilitas di SPBU,” katanya menjelaskan.

Denni yang sudah berambut putih itu dan seorang pensiunan pekerja Jasa Marga itu sampai di Titik Nol Indonesia dengan Bersepeda dari Jakarta. Keberhasilan Denni bersepeda dari Jakarta ke Sabang mengaku sangat senang. Namun, menjawab pertanyaan EGINDO.com Denny belum ada rencana gowes lagi dalam waktu dekat setelah Gowes Jakarta-KM 0 Sabang, Aceh yang oleh Denni Sudiyono ditempuh selama lama perjalanan 36 hari, menempuh 3000 km, rata-rata sehari 100 km, dari sekitar jam 04.00 – 18.30 WIB.
Diakui Denni Sudiyono, berusia 67 tahun mengendarai sepeda atau menggowes sepeda antar pulau dari pulau Jawa ke pulau Sumatera atau tepatnya dari Jakarta ke Aceh itu dalam 36 hari perjalanan bahwa isterinya sudah maklum, terbiasa, meskipun demikian putranya tetap memantau pergerakan via GPS. Bagi Denni no news terhadap keluarga is good news dan dari setiap kota yang disinggahi Denni akan coba menghubungi para sehabat atau teman sahabatnya.”Saya memakai sepeda merek United Bike, hadiah door prize yang diperoleh isteri, spricket size 32, tergoling kecil karena goweser biasa pakai size 42,” katanya.
Denni Sudiyono juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman atas kepedulian terhadap dirinya selama dalam perjalanan yang dilakukannya. Baginya hidup ini perlulah dirayakan dari waktu ke waktu. Memang setiap orang pasti pernah naik sepeda karena orang yang bisa naik sepeda pasti bisa mengendarai sepeda motor.
“Bukan aku yang kuat gowes sejauh itu, tetapi doa istriku, anak dan mantuku dan cucukulah yang kuat, sehingga aku dapat menuntaskan perhelatan perziarahan pergowesanku itu, Puji Tuhan,” kata Denny Sudiyono dengan penuh haru kepada EGINDO.com.@
PT/fd/timEGINDO.com