Oleh: Fadmin Malau
SANG Inspirator. Banyak yang bertanya apa itu inspirator, apa bedanya dengan motivator. Tidak banyak yang bisa menjadi inspirator akan tetapi bisa banyak yang menjadi motivator. Bedanya dimana?
Andai hari ini saya bertemu dengan Eka Tjipta Widjaja, orang yang luar biasa. Sejak dari usia muda, generasi Z atau Gen Z telah melakukan aktivitas bisnis dan akhirnya berhasil menjadi bisnismen sukses. Tanpa berkata-kata saya terinspirasi dengan keberhasilannya.
Begitu juga jika hari ini saya atau Anda bertemu dengan orang yang luar biasa, banyak pelajaran yang diterima usai bertemu dengan orang luar biasa itu, saya atau Anda terinspirasi maka sesungguhnya orang luar biasa itu adalah Sang Inspirator.
Beda bila hari ini Anda atau saya mengikuti seminar yang bertema memberikan semangat, memotivasi Anda atau saya agar menjadi orang sukses, menjadi orang luar biasa maka orang itu adalah Sang Motivator. Namun, Sang Motivator yang memberikan semangat kepada Anda atau saya belum tentu orang yang sukses, belum tentu menjadi orang yang luar biasa.
Sesungguhnya Sang Motivator sebagai penyemangat dan Anda atau saya memang membutuhkan semangat akan tetapi belum terinspirasi untuk bersemangat. Beda ketika terinspirasi untuk bersemangat dari Sang Inspirator akan tetap terasa dan dikenang meskipun Sang Inspirator tidak memberikan semangat. Seorang inspirator biasanya tidak memberi semangat secara langsung akan tetapi orang yang ada disekitarnya akan turut bersemangat karena apa yang telah dilakukan Sang Inspirator.
Tepatlah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inspirator berarti penginspirasi atau orang yang menginspirasi. Itu artinya, inspirator lebih spesifik merujuk pada sosok orang atau pribadi.
Pribadi Eka Tjipta Widjaja merupakan sosok lelaki inspiratif sepanjang zaman. Mengapa bisa sepanjang zaman? Sang Inspirator meskipun telah menghadap Tuhannya pada 26 Januari 2019 lalu akan menginspirasi orang-orang lintas zaman, sebagaimana puisi Chairil Anwar tertulis, “Aku ingin hidup seribu tahun lagi” puisi yang menginspirasi banyak orang.
Faktanya, dalam dunia bisnis, sosok Eka Tjipta Widjaja terus bersemangat dan hidup dalam jiwa para bisnismen muda yang bagi kaula muda memiliki semangat pantang menyerah dan bagi para perintis usaha, menjadi inspirasi untuk tumbuh dan berkembang.
Semangat juang dari Sang Inspirator akan menginspirasi bagi siapa saja yang ingin meraih sukses pada bidang ekonomi. Bagi para generasi muda, Gen Z dan generasi milinial akan terinspirasi sebab Eka Tjipta Widjaja berkarya dalam usia Gen Z yang kala itu belum dilakukan oleh orang seusianya.
Sinarmas Grup menjadi bukti nyata perjalanan hidupnya, berkontribusi nyata bagi bangsa dan negara melalui Asia Pulp dan Paper Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness and Food, Sinar Mas Land, Sinar Mas Energy and Infrastructure, Sinar Mas Financial Services, Sinar Mas Communications & Technology, Sinar Mas Healthcare, Eka Djipta Foundation dan Yayasan Muslim Sinar Mas.
Perusahaan-perusahaan itu tidak tiba-tiba besar akan tetapi berkat kegigihan, usaha pantang menyerah membuat tumbuh berkembang menjadi perusahaan raksasa. Pasti tidak mudah, butuh kerja keras, ketelitian, kehati-hatian dan kejujuran serta ketangguhan jiwa dan raga bisa menghantarkan seperti kini Asia Pulp & Paper Sinarmas memiliki pasar pada 150 negara. Butuh waktu sebab lebih setengah abad Asia Pulp & Paper Sinarmas baru berhasil menghadirkan produk berkualitas untuk memenuhi permintaan dunia akan kertas cetak, tulis, produk kemasan konsumen dan industri serta kertas tisu.
Disamping itu kini ada puluhan perusahaan unit usaha dan mitra pemasok Asia Pulp & Paper Sinarmas yang bergerak pada bidang industri kehutanan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Indonesia beroperasi yang menghidupi puluhan ribu jiwa manusia.
Eka Tjipta Widjaja menjadi Sang Inspirator karena menjadi konglomerat masuk orang terkaya di Indonesia yang mana Eka Tjipta Widjaja dilahirkan dari keluarga miskin di Fujian sebuah daerah di Republik Rakyat Cina pada tahun 1931 lalu dan datang ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk mengubah hidup dari kemiskinan. Berdagang menjadi pilihan hidupnya, melanjutkan apa yang telah dilakukan sang ayahnya yakni berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Dalam perjalanan hidup dengan semangat pantang menyerah menjadikan Eka Tjipta Widjaja memiliki banyak pengalaman yang menjadi kisah hidup bagi banyak orang adalah inspiratif dalam menjalani hidup maka jadilah Eka Tjipta Widjaja sekarang Sang Inspirator. Kini, 100 tahun atau satu abad PT Sinar Mas berdiri di Indonesia. Selama 100 tahun pula Sinar Mas telah memberikan sinarnya bagi masa depan generasi mendatang.
LIMA INSPIRASI DARI EKA TJIPTA WIDJAJA
Eka Tjipta Widjaja menjadi inspirator pertama bagi Gen Z karena Ek Tjhong adalah nama kecil Eka Tjipta Widjaja sudah mulai berbisnis ketika masih di Sekolah Dasar (SD). Memiliki jiwa berani menjaminkan ijazah SD yang dimilikinya kepada produsen agar bisa menjadi distributor.
Kedua, Eka Tjipta Widjaja menjadi inspirator karena memiliki jiwa hidup berhemat, tidak suka berpoya-poya sehingga masih dalam usia sangat muda mampu mengumpulkan uang dari hasil berjualan biskuit untuk membangun, merenovasi rumah orang tuanya.
Ketiga, Eka Tjipta Widjaja menjadi Sang Inspirator karena semangat pantang menyerah yang dibuktikannya dengan beberapa kali gagal akan tetapi terus berjuang untuk bangkit kembali, gagal tender ketika masa penjajahan Jepang di Indonesia tahun 1941, bangkrut, rugi berdagang Kopra pada era awal kemerdekaan Indonesia dimana harga Kopra anjlok akibat kebijakan pemerintah. Bukan saja rugi akan tetapi menanggung utang kepada para sahabatnya.
Keempat, Eka Tjipta Widjaja memiliki jiwa besar dan amanah yang dibuktikannya ketika bangkrut, rugi berdagang Kopra dan akhirnya terlilit utang akibat bangkrut berdagang Kopra. Namun, Eka Tjipta Widjaja tetap memenuhi janjinya, utang harus dibayar dan rela harus menjual semua asset yang dimilikinya yakni rumah dan mobil harus dijual untuk membayar utang.
Kelima, Eka Tjipta Widjaja menjadi Sang Inspirator karena cemerlang melihat peluang yang ada ketika tantangan menghadang. Ketika Eka Tjipta Widjaja menjaga toko, menanti pembeli datang akan tetapi yang datang membeli hanya hitungan jari tangan, paling banyak hanya 5 orang. Toko sepi pembeli satu tantangan, Eka Tjipta Widjaja mencari peluang untuk menjawab tantangan yang ada, tidak menyerah dengan keadaan.
Eka Tjipta Widjaja menemukan gagasan, sebuah ide kreatif untuk berdagang dengan mendatangi pembeli, bukan menanti pembeli datang. Eka Tjipta Widjaja mengusulkan kepada orangtuanya untuk mendatangi pelanggan dengan membawa dan menawarkan barang dagangan. Eka Tjipta Widjaja siap membawa dan menawarkan barang dagangan langsung kepada calon pembeli dengan bersepeda.
Ide cemerlang itu belum ada yang memikirkannya akan tetapi Sang Inspirator telah memiliki inspirasi berdagang dengan mendatangi calon pembeli yang kini digandrungi banyak orang dengan berbelanja online.
Begitu juga ketika orangtuanya berbisnis rongsokan. Eka Tjipta Widjaja melihat banyak orang bekerja membuat rongsokan, muncul ide untuk berjualan kopi, membuka warung kopi karena mereka yang bekerja membuat rongsokan pasti butuh untuk melepas lelah sambil minum kopi. Bisnis rongsokan orangtuanya mulai meredup. Eka Tjipta Widjaja beralih bisnis minyak goreng.
Berkali-kali gagal. Gagal, gagal dan gagal lagi dalam membangun usaha menjadikan Eka Tjipta Widjaja menjadi tokoh yang gigih dalam menghadapi tantangan. Semangat pantang menyerah itu menjadi inspirasi bagi semua orang ketika menghadapi situasi sulit. Sinarmas bersinar dari kegigihan, pantang menyerah dan berpedoman kepada nilai-nilai luhur, integritas, perilaku positif, berkomitmen, perbaikan berkelanjutan, inovatif dan loyal atau setia dari Sang Inspirator membuat Sinarmas menjadi perusahaan bisnis berkelanjutan di Indonesia.@
***