Tokyo | EGINDO.co – Salju tebal di wilayah utara Jepang membatalkan puluhan penerbangan pada hari Selasa (31 Desember) saat jutaan keluarga kembali ke rumah untuk menghabiskan liburan Tahun Baru bersama orang-orang terkasih.
Japan Airlines mengatakan telah membatalkan 42 penerbangan, yang memengaruhi 6.398 penumpang, hingga sore hari, semuanya merupakan layanan ke dan dari pulau paling utara Hokkaido.
Saingan utamanya ANA juga membatalkan 14 penerbangan, yang memengaruhi 800 penumpang, karena cuaca buruk di utara, dan memperingatkan pelanggannya tentang kemungkinan penundaan dan lebih banyak pembatalan.
Di bandara utama Hokkaido, penumpang mengantre panjang untuk mendapatkan penerbangan alternatif.
Beberapa bersiap untuk melihat tahun 2025 di ruang tunggu keberangkatan.
“Senang melihat salju, tetapi saya tidak mengira akan terjebak di sini,” seorang pria yang mencoba pulang ke Okinawa di selatan mengatakan kepada penyiar HTB.
“Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya mungkin harus menginap di bandara malam ini.” Hokkaido dan masyarakat di sepanjang garis pantai utara yang menghadap Laut Jepang mengalami angin kencang dan salju lebat pada hari Selasa, menurut Badan Meteorologi Jepang.
Lebih dari 20 cm salju telah turun di beberapa wilayah Hokkaido sejak Senin, sebagian besar pada Selasa pagi, kata badan cuaca tersebut, seraya menambahkan bahwa hujan salju diperkirakan akan terus berlanjut pada Hari Tahun Baru.
Musim panas di Jepang tahun ini merupakan yang terpanas yang pernah tercatat – menyamai level yang terlihat pada tahun 2023 – karena gelombang panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim melanda banyak bagian dunia.
Musim gugur merupakan yang terhangat sejak pencatatan dimulai 126 tahun lalu, menurut badan cuaca nasional.
Tutup salju Gunung Fuji yang terkenal juga tidak ada untuk periode terlama yang tercatat tahun ini, tidak muncul hingga awal November, dibandingkan dengan rata-rata awal Oktober.
Sumber : CNA/SL