Saham Turun, Imbal Hasil AS Naik Saat Investor Pertimbangkan Ketidakpastian Pemilu

Ilustrasi Bursa Saham
Ilustrasi Bursa Saham

New York | EGINDO.co – Sebuah indeks saham global turun pada hari Selasa, menuju penurunan hari kedua berturut-turut, dengan imbal hasil AS naik karena pasar mempertimbangkan ketidakpastian menjelang pemilihan umum AS serta prospek pemotongan suku bunga.

Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris unggul tipis 46 persen berbanding 43 persen atas mantan Presiden Republik Donald Trump, menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru, karena kedua kandidat bersaing untuk menguasai negara bagian yang belum jelas arah politiknya menjelang 5 November.

Indeks acuan S&P 500 dan Dow turun, sebagian didorong oleh kerugian pada saham industri, material, dan keuangan. Nasdaq datar dalam perdagangan yang tidak menentu.

Dow Jones Industrial Average turun 0,41 persen menjadi 42.757,37, S&P 500 turun 0,33 persen menjadi 5.834,91 dan Nasdaq Composite turun 0,07 persen menjadi 18.526,02.

Baca Juga :  Minyak Stabil Karena Investor Tunggu Komentar Fed Reserve AS

Indeks STOXX 600 pan-Eropa juga turun 0,17 persen. Indeks saham MSCI di seluruh dunia turun 0,47 persen menjadi 849,55.

“Anda akan menghadapi pemilihan umum di mana kedua kandidat ingin menghabiskan lebih banyak uang dan itu tidak baik untuk defisit,” kata Eric Beyrich, co-chief investment officer di Sound Income Strategies di New York. “Ini juga merupakan lingkungan di mana orang tidak mengharapkan jenis pemotongan suku bunga seperti yang mereka lakukan sebelumnya.”

Peluang bahwa Fed akan memberikan pemotongan seperempat poin pada pertemuannya tanggal 7 November adalah sebesar 92 persen, sementara peluang tidak adanya pemotongan suku bunga adalah sebesar 8 persen, menurut alat FedWatch CME. Imbal hasil Treasury 10-tahun acuan naik 0,2 persen bps menjadi 4,184 persen.

Baca Juga :  Filipina Bergegas Hindari Bencana Lingkungan Akibat Tumpahan Minyak

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top