Jakarta | EGINDO.co – Saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) pada perdagangan 19 Januari 2024 juga sempat menyentuh level tertinggi. Saham DSSA melejit pada perdagangan 19 Januari 2024 dengan ditutup di Rp 142.000 atau naik 5,97%. Dalam satu minggu terakhir saham ini naik 27,38%, dalam satu bulan terakhir meningkat 82,05%, dan dalam tiga bulan terakhir melambung 178,43%.
Saham DSSA pada perdagangan 19 Januari 2024 juga sempat menyentuh level tertingginya sepanjang masa di Rp 144.750. Saham ini pernah menyentuh level terendahnya dalam lima tahun terakhir Rp 9.100 pada 5 Juli 2021. Dari level terendahnya dalam lima tahun itu hingga per penutupan 19 Januari 2024, saham ini terbang 1.460%.
Harga DSSA di Rp 142.000 semakin mengokohkan saham ini sebagai saham dengan harga ‘termahal’ di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) – emiten Grup Sinar Mas – pada perdagangan Senin, 22 Januari 2024. Lantaran terjadi peningkatan harga kumulatif saham DSSA yang signifikan.
Bursa Efek Indonesia Bursa Efek Indonesia menulis dalam pengumumannya “Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) pada perdagangan tanggal 22 Januari 2024,” tulis pengumuman BEI.
BEI menyatakan, penghentian sementara perdagangan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Sementara itu, per 31 Desember 2023, pemegang saham Dian Swastatika Sentosa (DSSA) terdiri dari PT Sinar Mas Tunggal sebagai pengendali memiliki sebanyak 461.552.320 saham atau 59,9%. Dengan asumsi harga DSSA Rp 142.000/saham, maka nilai kepemilikan Sinar Mas Tunggal atas DSSA sebesar Rp 65,54 triliun. Padahal saat harga DSSA masih Rp 9.100-an beberapa tahun lalu, nilai kepemilikan Sinar Mas Tunggal hanya Rp 4,2 triliun.
Berdasarkan laporan tahunan DSSA, pemegang saham Sinar Mas Tunggal, yakni PT Sinar Mas 97,2%, Franky Oesman Widjaja 0,7%, Indra Widjaja 0,7%, Muktar Widjaja 0,7%, dan Lindasuryasari Wijaya Limantara 0,7%. PT Sinar Mas dimiliki oleh keluarga Widjaja. Pemegang saham pengendali PT Sinar Mas adalah Franky Oesman Widjaja, Indra Widjaja, dan Muktar Widjaja. Adapun pemegang saham DSSA lainnya, yakni masyarakat dengan warkat 4,79% saham, masyarakat nonwarkat 15,31%, dan saham treasuri 20%. Jumlah pemegang saham 800 pihak per akhir Desember 2023, hanya bertambah 10 dari posisi per 30 November 2023 yang berjumlah 790 pemegang saham.@
Bs/fd/timEGINDO.co