Saham Properti di China Melonjak Setelah Dilonggarkan Pembatasan Pembelian

Saham Properti China melonjak
Saham Properti China melonjak

Hong Kong | EGINDO.co – Saham pengembang properti Tiongkok melonjak pada hari Senin (30 September) setelah kota-kota lapis pertama melonggarkan pembatasan pembelian rumah, segera setelah Politbiro berjanji untuk menghentikan penurunan di pasar perumahan.

Indeks Properti Daratan Hang Seng Hong Kong melonjak lebih dari 10 persen pada perdagangan awal, dan indeks Real Estat CSI 300 daratan naik sekitar 9 persen.

Subindeks Hong Kong telah melonjak 40 persen sejak Selasa lalu setelah bank sentral Tiongkok meluncurkan stimulus terbesarnya sejak pandemi.

Pada pukul 02.12 GMT, Kaisa Group dan Fantasia yang berbasis di Shenzhen masing-masing naik 45 persen dan 32 persen, sementara R&F Properties yang berbasis di Guangzhou naik 20 persen.

Baca Juga :  Di Timur Ukraina Dengan Penembak Jitu Mengawasi

Saham Vanke di Shenzhen naik 9,5 persen, dan Greenland yang terdaftar di Shanghai naik 10 persen.

Guangzhou pada hari Minggu menjadi kota papan atas pertama yang mencabut semua pembatasan pembelian rumah, sementara Shanghai dan Shenzhen mengatakan mereka akan melonggarkan pembatasan pembelian rumah oleh pembeli non-lokal dan menurunkan rasio uang muka minimum untuk pembeli rumah pertama menjadi tidak kurang dari 15 persen.

Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa Shanghai dan Shenzhen berencana untuk mencabut pembatasan utama yang tersisa untuk menarik pembeli.

Bank sentral Tiongkok secara terpisah mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan memberi tahu bank-bank untuk menurunkan suku bunga hipotek untuk pinjaman rumah yang ada sebelum 31 Oktober, sebagai bagian dari kebijakan menyeluruh untuk mendukung pasar properti negara yang terkepung saat ekonomi melambat.

Baca Juga :  BPS: Surplus Neraca Dagang RI Turun Tipis Jadi 3,56 Miliar Dolar AS di April 2024

Pelonggaran tersebut terjadi setelah para pemimpin Tiongkok berjanji pada hari Kamis di sebuah pertemuan Politbiro untuk berusaha mencapai target pertumbuhan ekonomi 2024 sekitar 5 persen dan menghentikan penurunan di pasar perumahan, media pemerintah melaporkan.

“Kami melihatnya sebagai awal yang baik dan cepat untuk mencapai target pemerintah pusat,” kata bank investasi CLSA tentang pelonggaran tersebut dalam sebuah catatan penelitian.

“Kami mengharapkan lebih banyak suntikan likuiditas dari pemerintah pusat untuk membantu mengurangi stok pasar properti dan dengan demikian memperbaiki masalah kelebihan pasokan, yang membutuhkan waktu,” tambahnya.

Pihak pialang memperkirakan pasar properti akan mencapai titik terendah pada paruh kedua tahun 2025.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top