Saham Properti China Naik Karena Kebijakan Dukungan Keuangan

Saham Properti China naik
Saham Properti China naik

Hong Kong | EGINDO.co – Saham pengembang properti China naik pada hari Selasa setelah regulator memperpanjang beberapa kebijakan dalam paket penyelamatan yang diperkenalkan pada bulan November untuk menopang likuiditas di sektor yang diperangi.

Analis mengatakan sementara kebijakan yang diperluas dapat meringankan tekanan keuangan jangka pendek pada pengembang properti dan memastikan penyelesaian proyek rumah mereka, langkah-langkah baru akan diperlukan untuk mengatasi krisis kas di sektor ini.

Sektor ini telah terkena banyak default perusahaan di tengah krisis utang sejak pertengahan 20121, dipicu oleh non-pembayaran China Evergrande Group, pengembang properti paling berhutang di dunia.

Bank sentral pada hari Senin mengatakan akan memberi pengembang tambahan 12 bulan untuk membayar pinjaman karena tahun ini, dengan banyak perusahaan swasta masih berjuang untuk mengakses modal baru meskipun ada langkah -langkah dukungan agresif pembuat kebijakan.

Baca Juga :  Pembukaan Asian Games Hangzhou Yang Mempesona Oleh Xi

Pasar mengharapkan lebih banyak stimulus akan segera diluncurkan.

Pada 0316 GMT, indeks Properti Mainland Hang Seng Hong Kong naik 1,8 persen, sedangkan indeks real estat CSI 300 China naik 0,1 persen.

Sunac China, Logan Group, dan KWG Group yang terdaftar di Hong Kong adalah di antara penguatan teratas, naik 4 persen-5 persen.

November lalu, Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) menerapkan 16 langkah untuk mendukung sektor yang kekurangan uang, termasuk perpanjangan pembayaran pinjaman, untuk meringankan krisis likuiditas yang mendalam.

Pada hari Senin, PBOC mengatakan akan memungkinkan pinjaman karena tahun ini dilunasi sebelum akhir 2024.

Secara terpisah, dikatakan klasifikasi risiko pinjaman yang dikeluarkan untuk mendukung pengiriman proyek yang belum selesai sebelum akhir 2024 tidak akan diturunkan peringkatnya selama persyaratan pinjaman mereka.

Baca Juga :  Jaksa Hadirkan 11 Saksi, Sidang Kasus Suap Bansos Juliari

CGS-CIMB Securities memperkirakan pinjaman tersebut dapat mencapai 30 persen-40 persen dari total hutang pengembang, sehingga langkah-langkah tersebut dapat membantu likuiditas jangka pendek mereka.

“Namun mereka) tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh masalah likuiditas pengembang,” kata pialang itu.

Nomura mengatakan dukungan kebijakan “Band-Aid-Style” pada hari Senin tidak mungkin untuk menghidupkan kembali penjualan properti, yang telah lemah selama berbulan-bulan, karena tidak banyak memulihkan kepercayaan pembeli rumah.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top